TERAS GORONTALO - Sidang perdana atas kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy telah digelar hari ini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Di samping itu, rekan Mario Dandy yang juga terlibat dalam kasus ini, Shane Lukas juga menjalani Sidang yang sama.
Sebelumnya, ketika tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terlihat beberapa karangan bunga yang berjejer di area tersebut, sebagai ungkapan perhatian terhadap Shane Lukas.
Kedatangan Mario Dandy dan Shane Lukas diiringi dengan pengamanan yang ketat, dengan beberapa petugas yang bertugas mengawasi mereka.
Terdengar rekan-rekan wartawan yang hadir juga memberikan sorakan dan teguran kepada mereka.
Meskipun demikian, keamanan tetap terjaga dengan baik untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam Sidang hingga selesai persidangan.
Tak hanya itu, Jonathan Latumahina, ayah dari David Ozora yang menjadi korban penganiayaan, turut hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memantau proses persidangan secara langsung.
Baca Juga: One Piece 1087: Hanya Orang Ini yang Mampu Membuat Luffy dan Kurohige Hampir Tewas, Dia Bernama..
Dalam pengawalan oleh Banser, Jonathan Latumahina bertekad untuk memastikan bahwa putranya mendapatkan keadilan atas tindakan yang menimpanya.
Pengacara Mario Dandy menyatakan bahwa kliennya tidak mengajukan eksepsi dalam Sidang tersebut.
Menurut pengacara tersebut, surat dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah sangat rinci dan jelas, sehingga tidak ada alasan untuk mempertanyakan formalitasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Mario Dandy tidak memiliki argumen hukum yang kuat untuk menolak dakwaan yang diajukan.
Terkait momen yang sempat ramai beberapa hari lalu, ketika Mario Dandy meminta maaf kepada David Ozora sambil tersenyum, pengacara Mario Dandy menjelaskan bahwa itu adalah reaksi spontan.
Menurut pengacara tersebut, senyum tersebut bukanlah keceriaan, tetapi merupakan pesan luka yang ingin disampaikan oleh Mario Dandy.
Pengacara tersebut juga berpendapat bahwa reaksi tersebut dapat dianggap wajar, meskipun pada saat yang sama, menyadari bahwa hal itu bisa dianggap tidak wajar.
Sementara itu, pengacara Shane Lukas, Happy SP Sihombing, meminta agar kliennya tidak ditahan di sel yang sama dengan Mario Dandy.
Permintaan ini disampaikan dengan alasan untuk menjaga keamanan Shane Lukas agar tidak terpengaruh oleh keberadaan Mario Dandy.
Selain itu, hal ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tekanan sosial dan psikologis yang mungkin ditimbulkan oleh Mario Dandy terhadap Shane, permintaan tersebut dikabulkan oleh Ketua Majelis Hakim.
Sidang perdana Mario Dandy dan Shane Lukas pun berlangsung dengan berbagai persiapan dan tindakan pengamanan yang ketat.
Semua pihak yang terlibat, termasuk pihak korban, terdakwa, dan pengacara, berupaya memastikan bahwa proses persidangan berjalan dengan adil sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sidang ini menjadi langkah awal dalam menentukan keadilan bagi David Ozora dan memberikan sanksi yang tepat kepada para terdakwa.***