TERAS GORONTALO - Kapolres Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) tengah viral karena diduga lakukan pelecehan pada seorang polwan berinisial DS.
Kapolres Bolmut AKPBP Areis Aminulla menjadi sorotan setelah kasus dugaan pelecahan seksual yang dilakukannya viral di media sosial.
Adalah DS, Polwan berpangkat Bripda yang diduga menjadi korban pelecehan dari Kapolres Bolmut.
Baca Juga: Sindikat Gembong Narkoba Internasional Terbongkar! Ini Wajah Fredy Pratama Yang Diburu Escobar
Tak terima dengan apa yang dialaminya, Bripda DS kemudian memberanikan diri membuat surat terbuka yang menceritakan kronologis pelecehan seksual yang dialaminya.
Dalam surat terbuka Bripda DS yang diterima Teras Gorontalo, diketahui dugaan pelecehan yang dialaminya terjadi pada Agustus 2022.
Dimana, saat itu Bripda DS menjadi sekretaris pribadi (sespri) dari Kapolres Bolmut AKBP Areis Aminulla.
Baca Juga: Sosok Elisha Lumintang, Wanita Cantik Asal Sulawesi Utara Yang Gantikan Bahlil Jadi Menteri
Dugaan pelecehan seksual yang dialami Polwan cantik ini sendiri bermula ketika dirinya dipanggil untuk menghadap Kapolres Bolmut.
"Saya masuk dan disuruh duduk didepan meja Kapolres sehingga saya bertanya kepada bapak Kapolres, siap, perintah pak?" tulis Bprida DS dalam surat terbuka yang ditujukan pada Kapolda Sulawesi Utara.
Singkat cerita, setelah 10 menit perbincangan, Kapolres Bolmut berdiri dari tempat duduknya yang turut diikuti oleh Bripda DS.
Baca Juga: Sosok Nurnaningsih, Artis Panas Pertama di Indonesia yang Dijuluki Marlyn Monroe
Bripda DS yang berfikir perbincangan dengan atasannya telah selesai hendak keluar ruangan, terlebih saat itu bertepatan dengan jam makan siang.
Namun, apa yang terjadi setelahnya memberikan pengalaman traumatik bagi Bripda DS.
Kapolres Bolmut mendekat dari belakang dan mencoba melakukan pelecehan seksual kepada Polwan berparas cantik ini.
Setelah mendapatkan penolakan dari Bripda DS, Kapolres Bolmut pun meminta untuk tidak menceritakan kejadian tersebut.
"Saya dalam kondisi takut, saya hanya bisa menjawab siap pak," lanjutnya.
Sayangnya, paska kejadian pertama, dirinya terus mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari atasannya.
Membuatnya merasa terancam dan tidak nyaman, sehingga selalu berusaha menghindar dari Kapolres Bolmut, meski ia sendiri adalah sespri.
"Sejak kejadian itu saya selalu menghindar untuk bertemu dengan Kapolres jika sendiri karena saya merasa takut, dan akhirnya saya dipindahkan ke SPKR Polres Bolmut sebagai Bamin," lanjutnya.
Menindak surat tertanggal 4 September 2023 tersebut, berdasarkan informasi yang dihimpun Teras Gorontalo, kasus dugaan pelecehan yang telah viral di media sosial ini tengah ditangani oleh Bidpropam Polda Sulut.***