Selan itu kejanggalan mengenai luka lebam yang ada pada tubuh, kepala dan leher Tangmo Nida, yang sebelumnya hasil otopsi menerangkan hanya efek kotoran dan tidak ada tanda tanda kekerasan saat di temukan di sungai Chao Praya.
Dokter Porthip dikenal sangat jujur dan tegas. Ia tidak segan segan mengkritik didepan banyak orang apabila sebuah tindakan dalam penyelidikan atau pemeriksaan tidak sesuai.
Adanya hasil otopsi kedua itu, kini bukti-bukti kematian Tangmo Nida rupanya mulai terungkap, setalah keluarga menunda pemakaman hingga sang Ibu Panida Siriyudthayothin meminta untuk dilakukan otopsi kedua tersebut. karena sang ibu menduga putrinya bukan kecelakaan tapi diduga dibunuh.
Tapi sebelumnya, ditengah sang ibu Panida Siriyudthayothin menunggu hasil otopsi kembali mayat Tangmo Nida, dua tersangka Por dan Robert yang harusnya ditahan kepolisian Thailand, malah sedang menjalani penahbisan di kuil di Vihara Chayanto Bodhidhamrangsi, Provinsi Ratchaburi.
Anehnya lagi, sebelumnya dua orang tersangka yakni Por dan Robert pembunuh Tangmo Nida sudah dimaafkan. Kita tahu bersama, Polisi Nonthamburi sudah menetapkan Por dan Robert ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Tangmo Nida.
Sampai saat ini publik bersimpati dan belum mengetaui jelas tewasnya Tangmo Nida. Kini publik dibuat geram oleh pernyataan ibu Tangmo Nida mengenai kompensasi senilai 30 juta baht.
Sebelumnya juga, Ibu Tangmo Nida yakni Panida Siriyudthayothin mengumumkan dan mengatakan, dirinya telah menerima uang kompensasi dari mereka terkait kematian putrinya.
Ibu Panida Siriyudthayothin mengaku, dirinya telah memaafkan dua dari mereka dengan imbalan THB30 juta (US$920.000).