Gaun Putih Milik Tangmo Nida Ditemukan, Ada Noda Darah Dalang Kematian Mulai Kelabakan?

- 6 April 2022, 05:45 WIB
Gaun Putih Milik Tangmo Nida Ditemukan, Ada Noda Darah Dalang Kematian Mulai Kelabakan?
Gaun Putih Milik Tangmo Nida Ditemukan, Ada Noda Darah Dalang Kematian Mulai Kelabakan? /Tangkapan Layar Khaosod

TERAS GORONTALO -- Petunjuk baru kasus kematian Tangmo Nida artis cantik Thailand, pelan-pelan mulai terkuak.

Baru-baru ini seseorang telah menemukan gaun putih yang diikat pada pinggang Tangmo Nida saat artis Thailand ini tewas di sungai Chao Phraya.

Penemuan gaun putih milik Tangmo Nida tersebut diinformasikan oleh Mongkolkit, anggota parlemen Thailand.

Dengan begitu, gaun putih yang diikat pada pinggang Tangmo Nida ini, akan menjadi petunjuk baru dalam pengungkapan kasus kematian sang artis. 

Dilansir Teras Gorontalo dari Khaosod, pengacara Mongkolkit mengatakan seseorang telah menemukan ikat pinggang putih milik Tangmo Nida, yang selama ini dicari olehnya.

Namun, pengacara Mongkolkit menjelaskan, ikat pinggang puith milik Tangmo Nida, yang ditemukan oleh seseorang, akan dikirim ke ke kantor foremsik Thailand untuk diteliti kebenarnnya.

Namun, dia tak menjamin apakah ikat pinggang putih tersebut milik Tangmo Nida, yang dipakai saat kecelakaan atau tidak.

“Bukti ini dikirim oleh simpatisan. tapi demi keselamatan Sekarang simpan di "Bang Jack" di Amerika Serikat. Adalah penjaga sebelumnya Pada pagi hari tanggal 5 April, berkoordinasi dengan Bapak Somsak Thepsutin, Menteri Kehakiman. untuk mengecek DNA dari kain tersebut,” kata Mongkolkit.

Mongkolkit menuturkan, ikat pinggang putih yang ditemukan oleh seseorang telah disimpan ke pihak yang bernama Bang Jack.

Secar kasat mata, ikat pinggang yang ditemukan oleh seseorang tersebut, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Tangmo Nida.

"Ini mirip dengan yang diletakkan Tangmo Nida pada hari kecelakaan. Ditambah beberapa bagian kain memiliki noda seperti darah yang menempel di kain," kata Mongkolkit

Dia meyakini, ikat pinggang tersebut adalah milik dari Tangmo Nida, karena memiliki noda darah, bekas sobek, dan bau yang sangat apek.

Setelah itu, Mongkolkit akang mengirim ikat pinggang putih ini, ke 3 lembaga untuk pengujian bukti DNA.

Di antaranya: Institut Ilmu Forensik Amerika Serikat . Kantor Ilmu Forensik Kementerian Kehakiman, Thailand dan Universitas Swasta, Thailand

Mongkolkit mengatakan bahwa jika DNA Tangmo Nida ditemukan, kasusnya akan berubah. Karena itu adalah bukti penting.

Jika tidak ada bukti tentang ini polisi mengajukan gugatan berdasarkan bukti yang mereka miliki.

Alasan Mongkolkit, mengirimnya ke AS bergabung dengan cek untuk menciptakan checks and balance terkait hasil sampel tersebut.

DIketahui, kasus kematian Tangmo Nida terus memunculkan fakta baru soal penyebab tewas-nya artis cantik Thailand ini.

Terbaru, manajer Tangmo Nida, Gatick sudah mengaku ke polisi Thailand, dia telah memberikan kesaksian palsu terhadap kematian sang artis.

Gatick juga rupanya sudah memberikan pernyataan ke polisi tentang siapa dalang yang mengarahkan 5 orang sakisi tersebut untuk memberikan kesaksian palsu dalam kasus Tangmo Nida.

Dilansir Teras Gorontalo dari Bangkok Post, Gatick telah mengakui kepada polisi tentang kesaksian palsu dalam kasus kematian Tangmo Nida.

Gatick, telah mengakui tuduhan pernyataan palsu ketika polisi menargetkan pria lain yang diyakini telah memandu kelima orang di atas speedboat tempat Tangmo Nida jatuh hingga tewas.

Kolonel Pol Jaturon Anurakbundit, kepala polisi distrik Muang di Nonthaburi, mengatakan pada Senin 4 Aprlil 2022, Gatick mengaku kepada polisi bahwa dia telah memberikan pernyataan palsu kepada penyidik.

Kolonel Pol Jaturon menolak untuk merinci tentang pengakuannya, yang diduga dibuat setelah dia melaporkan ke polisi atas tuduhan pernyataan palsu.

Gatick yang juga merupakan teman dekat Tangmo Nida, membenarkan kepada wartawan bahwa dia telah membuat pengakuan setelah muncul dari pertemuan dua jam dengan polisi, tetapi tidak memberikan rincian.

Dia didakwa memberikan pernyataan palsu kepada polisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada orang lain.

Tuduhan itu membawa denda hingga 4ribu Baht atau hukuman penjara maksimum dua tahun.

Dia didampingi ke kantor polisi oleh mantan anggota parlemen Partai Palang Pracharath Sira Jenjaka, yang sekarang menjadi pengacara-nya.

Sira pengacara Gatick, mengatakan telah memberitahu polisi kebenaran penuh dan memperingatkan empat orang lainnya di speedboat untuk mengatakan yang sebenarnya.

Dia adalah satu dari lima orang di speed boat ketika Nida, yang dijuluki "Tangmo", jatuh ke Sungai Chao Phraya pada 24 Februari.

Dia adalah satu-satunya yang mengakui tuduhan yang ditekankan oleh penyelidik.

Empat orang lainnya di kapal menghadapi tuduhan yang lebih serius, tetapi semuanya membantah tuduhan itu. Mereka adalah Sand, Robert, Por dan Job.

Pada hari yang sama Sand, juga melapor ke polisi di kantor polisi yang sama dengan tuduhan bersekongkol dengan orang lain untuk menghindari tuntutan pidana dan menghancurkan barang bukti.

 

Kolonel Pol Jaturon mengatakan polisi akan mengajukan tuntutan terhadap orang lain yang diyakini menawarkan nasihat kepada kelima orang di kapal tentang bagaimana mereka harus berbicara dengan polisi.

Kepala kantor polisi mengatakan tersangka keenam bukan pengacara Sittra Biabungkerd, yang bertemu dua orang setelah kejadian dan menolak untuk menerima mereka sebagai kliennya.

Nama Sand atau Wisapat Manomairat akhir-akhir ini ramai dibincangkan terkait penetapan tersangka kasus kematian Tangmo Nida.

Sand disangkakan perbuatan kelalaian yang menyebabkan kematian Tangmo Nida, artis cantik Thailand.

Sand datang ke kantor polisi Nonthaburi dilakukan pemeriksaan sebagai status tersangka, juga sang lady boy ini mengakui perbuatannya lalai menyebabkan kematian Tangmo Nida.

Pada 3 April 2022, Sand datang ke kantor polisi Nonthaburi, dan menjalani pemeriksaan selama 4 jam.

Menariknya, Sand masih ngotot memberikan kesaksian seperti awal, kalau Tangmo Nida pergi buang air kecil dan jatuh di sungai Chao Phraya.

Padahal, dalam hasil otopsi kedua yang dilakukan oleh dr Pornthip dan ahli forensik lainnya, tidak ditemukan bekas urine dalam baju renang milik Tangmo Nida.

Namun, kepolisian tidak sepenuhnya menerima dengan mentah kesaiksian dari Sand tersebut dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Mirisnya lagi, Lady Boy ini telah mengabadikan di akun Twitter miliknya, dia melakukan pesta bersama rekan-rekannya di tempat tewas-nya Tangmo Nida, sungai Chao Phraya.

Dilansir Teras Gorontalo dari Sanook, reporter berita setempat melaporkan bahwa akun Twitter milik Sand, ada foto suasana pesta di kapal Chao Phraya dengan Sand.

Alhasil, lady boy ini mendapat kecaman dari netizen yang melihat foto pesta tersebut. Publik menilai, penyebab kematian Tangmo Nida belum terungkap.

Dirinya malah kembali ke kehidupan normalnya, untuk menjelajahi pesta di sungai Chao Phraya, seperti tidak terjadi apa-apa.

Selain Sand, 2 orang tersangka dalam kasus kematian Tangmo Nida, yakni Por dan Robert baru saja menyelesaikan wajib lapor di kepolisian Thailand, Sabtu 2 April 2022.

Uniknya, dalam wajib lapor tersebut Por dan Robert justru tak ditahan karena menewaskan Tangmo Nida.

Keduanya diminta membayar uang jaminan seharga 200.000 Baht atau senilai Rp86 juta, karena Por dan Robert dinilai lalai dalam berkendara hingga Tangmo Nida tewas.

Dikutip dari AmariTV.Com, tersangka kematian Tangmo Nida, baik Por dan Robert dibebaskan oleh kepolisian Thailand namun diwajibkan membayar uang jaminan.

Akan tetapi, keduanya diberikan dua dakwaan baru yakni sumpah palsu dan menghancurkannya barang bukti dalam kasus kematian Tangmo Nida.

Tidak seperti wajib lapor yang kedua, dimana Por dan Robert hanya sembunyi-sembunyi.

Kini mereka berdua tampak lebih siap dan banyak berbincang dengan para awak media di Thailand.

Kolonel Jaturon lulusan konservasi Inspektur Kantor Polisi Muang Nonthaburi mengatakan jika Por dan Robert memang didakwa dengan dua dakwaan baru.

Por dan Robert dinilai melakukan sumpah palsu kepada pejabat publik, dan menghilangkan barang bukti.

"Mereka sudah ditambahkan dua dakwaan baru," ujarnya.

Selain itu, pada wajib lapor kedua kali ini, Por dan Robert juga diinterogasi selama lima jam atas kasus kematian Tangmo Nida.

Por dan Robert juga dipastikan sudah membayar uang jaminan senilai Rp 86 juta tersebut sebelum pergi meninggalkan kantor polisi Thailand.

Sebelumnya diketahui, Por dan Robert ditetapkan sebagai tersangka setelah dianggap lalai dalam mengendarai speedboat yang membuat Tangmo Nida tewas.

Kedua orang ini juga sempat meminta maaf kepada ibu dari Tangmo Nida yakni Panida saat upacara pemakaman.

Setelah itu, Por dan Robert menjalankan ibadah di kuil perbatasan Thailand untuk mendoakan mendiang Tangmo Nida.

Namun banyak netizen di Thailand mengatakan jika ibadah di kuil tersebut tak lebih dari pelarian semata.

Baru-baru ini, Por dan Robert juga membuat publik bertanya-tanya setelah keduanya menbuat pernyataan di media.

Por dan Robert berjanji akan memberitahukan kepada semua orang apa yang sebenarnya terjadi pada malam kematian Tangmo Nida.

Namun Por dan Robert meminta agar publik bersabar hingga ibadah keduanya selesai.

Kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan.

Pasalnya, artis Tangmo Nida dinyatakan tewad tenggelam, namun disekujur tubuhnya terdapat puluhan luka.

Bahkan dokter Pornthip selaku tim otopsi Tangmo Nida mengatakan jika ada indikasi sang artis dilecehkan sebelum ditemukan tewas.

Pada kasus ini, kepolisian Thailand sudah memeriksa 118 saksi.

Terdiri dari tiga orang yang dicurigai dan dua orang sudah menjadi tersangka.

Selain itu, ada tiga saksi yang tidak langsung, ditambah 92 saksi mata, 18 saksi ahli, 40 saksi tidak secara langsung, dan 51 barang bukti.

Selain dari sisi manusia, ada juga dari sisi benda seperti 70 CCTV, 200 klip dan tiga buah handphone, yang berisi 14 Klip.

Tangmo Nida artis Thailand dengan nama asli Nida Patcharaveerapong ditemukan tewas pada 26 Februari 2022.

Dua hari kemudian Mayat Tangmo Nida ditemukan oleh tim pencarian 1 kilometer dari tempatnya dilaporkan hilang.

Dayos Detjob (44) saudara laki-laki Tangmo Nida, yang juga bergabung dalam operasi pencarian, membenarkan bahwa mayat itu adalah adik perempuannya.

Tim penyelamat melakukan pencarian setidaknya selama 38 jam.

Tim penyelamat dari Yayasan Ruamkatanyu melaporkan bahwa mayat Tangmo Nida ditemukan mengambang di sungai sekitar pukul 13:10 waktu Thailand.

Sungai itulah yang menjadi tempat terakhir Tangmo Nida, terlihat menghabiskan waktu bersenang-senang bersama teman-temannya. ***

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Sanook


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah