Sedangkan Sand menunjuk Pornsak Wiphasarphanon sebagai penasehat hukumnya.
Di sisi lain, Sand tetap kokoh dalam kesaksiannya, kalau sang artis Thailand itu, terjatuh saat buang air kecil dan sempat memegang paha dari Lady Boy itu.
Namun, pernyataan dari Sand, sangat berbanding jauh dengan hasil otopsi dan bukti rekaman CCTV di lapangan.
Apalagi, dalam hasil otopsi yang dilakukan oleh dr Pornthip, tidak ada bekas urine dalam tubuh maupun baju yang dipakai Tangmo Nida.
Belum lagi, pada rekaman CCTV tidak ada bayangan Tangmo Nida jatuh di speedboat.
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Anjas di Thailand, dia menyebut kalau di balik keluguan dari Sand tersebut, rupanya sang lady boy ini adalah orang terpelajar.
“Menurut aku Sand itu adalah bukan orang lugu banget. Dia terpelajar dan pada saat diberikan nasehat dia juga tahu,” ujar Anjas.
Menurut Anjas, sebenarnya penyidik kepolisian Nonthaburi, jangan terlalu percaya terhadap kesaksian oleh Sand itu.
“Menurut aku, penyidik harus membuktikan dari rekaman cctv maupun hasil otopsi,” kata Anjas.
Anjas menambahkan, ketika awak media Thailand mempertanyakan terkait adanya oknum pengacara yang sengaja mengatur skenario kebohongan terhadap kematian Tangmo Nida, Sand mengakui akan hal itu