Kisah Nyata KKN di Desa Penari Bima dan Ayu tak Bisa Terlepas Kutukan Badarawuhi Ulasan SimpleMan

- 24 Mei 2022, 10:22 WIB
Kisah Nyata KKN di Desa Penari Bima dan Ayu tak Bisa Terlepas Kutukan Badarawuhi Ulasan SimpleMan
Kisah Nyata KKN di Desa Penari Bima dan Ayu tak Bisa Terlepas Kutukan Badarawuhi Ulasan SimpleMan /Tangkapan Layar/TikTok/@nisskha

Sebelum mengatahui ternyata ini akhir cerita nyata KKN di Desa Penari, berikut ulasan thread cerita nyata KKN di Desa Penari yang membuat Bima dan Ayu meninggal.

lalu apa yang terjadi sama Ayu dan Bima?

Pagi itu, serombongan mobil datang, mereka adalah keluarga sekaligus panitia KKN yang sudah mendengar semua ceritanya dari pak Prabu.

Ayu masih terbaring, matanya melotot, namun tubuhnya masih seperti orang lumpuh. Bima, masih kejang2

sebenarnya, proses penjemputan gak semudah yang bakal penulis tulis, karena pihak keluarga Bima maupun Ayu, marah besar, mereka tidak terima anaknya di bikin seperti ini. bahkan pihak kampus juga kena, karena kasusnya benar-benar hampir di bawa ke media nasional,

Widya, Nur sampai harus mohon agar Ayu dan Bima di biarkan tetap tinggal disini, yang konon kata Mbah Buyut bisa saja balaknya di ambil sewaktu waktu, namun, dari pihak keluarga Ayu dan Bima, tidak mau lagi, mereka tetap membawa Ayu dan Bima, hasilnya?

Ayu hanya bisa tidur dengan mata terbuka terus menerus, Widya pernah di ceritain oleh ibunya, bahwa kadang, ia melihat mata Ayu meneteskan air mata, tapi, setiap di tanya, dia hanya diam, tak menjawab, Ayu akhirnya meninggal setelah 3 bulan di rawat. abangnya, merasa bersalah sampai hampir mau mengamuk di desa itu, namun, pak Prabu pun sama, seharusnya sejak awal, saat Ayu memohon di ijinkan KKN disana, ia tegas menolak, alasanya, memang tempat itu tidak baik untuk di tinggali mereka yang masih bau kencur.

Bima?? bagaimana?? meninggal juga, Malam sebelum dia meninggal, Bima teriak minta tolong, tapi ketika ditanya, kenapa dan minta tolong apa? Bima berteriak ular, ular, ular,

Diketahui ia meninggal lebih dulu dari Ayu, tubuhnya di kebumikan, orang tuanya awalnya masih mau memperpanjang-masalah ini sama pihak kampus, tapi akhirnya di cabut, dengan catatan, KKN tidak lagi di adakan di timur jawa lagi, sejak saat itu, kampus ini, hanya memperbolehkan KKN ke arah barat, tidak lagi timur, apalagi Desa yang jauh.

memang benar, manusia itu merasa besar, padahal sesungguhnya ada kebesaran lain yang membuat manusia gak ada apa-apanya di balik kalimat kecil, dimanapun kalian berada, junjung tata krama-

Halaman:

Editor: Viko Karinda

Sumber: Utara Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah