Network
TERAS GORONTALO – Tae Mongkolkit nyatakan siap mundur dari anggota parlemen untuk ungkap kebenaran kasus kematian Tangmo Nida.
Hal tersebut dilontarkan Tae Mongkolkit untuk terus mengawal kasus kematian Tangmo Nida dan sebagai tanggapan atas laporan yang dilayangkan pengacara Decha atas dirinya.
Dalam perjuangan Tae Mongkolkit meminta agar pengacara lainnya jangan menghalangi proses peradilan yang sedang dia perjuangkan pada kasus kematian Tangmo Nida.
Karena menurut Tae Mongkolkit, apa yang sedang dia perjuangkan untuk kasus Tangmo Nida adalah bentuk dari tanggung jawab sebagai wakil rakyat.
Dilansir Teras Gorontalo dari Sanook.com, Tae Mongkolkit minta 4 pengacara terkenal jangan halangi pernjuangannya, bahkan dirinya siap pertaruhkan jabatannya sebagai anggota parlemen.
Ini adalah bentuk tanggapan Tae Mongkolkit kepada pengacara Decha yang mengajukan pemeriksaan untuk dirinya kepada jenderan Pol Sereepisuth Temeiwes.
Tae Mongkolkit juga mengatakan bahwa seharusnya pengacara Decha tidak perlu mengintimidasi ibu Tangmo Nida dan cobalah untuk berkomunikasi secara langsung karena mereka sudah saling kenal.
Tae Mongkolkit juga tidak terima dengan pernyataan pengacara Decha yang menuduh dirinya dengan sebutan yang tidak meng enakan.
Dengan emosi juga Tae Mongkolkit juga mengeluarkan kartu anggota parlemennya dan mengatakan bahwa dirinya tiddak akan memiliki wajaah sebagai anggota parlemen bila dianggap takut.
Baca Juga: Bukti Baru Kembali Ditemukan Mr Genius, Kasus Kematian Tangmo Nida Segera Berakhir?
Tae Mongkolkit juga menegaskan bahwa jika mereka berpikir ini sebagai pertempuran, maka dirinya juga menegaskan tidak takut dengan apapun meskipun harus masuk penjara bila untuk menegakkan keadilan yang terbaik.
Selain itu, Tae Mongkolkit juga mengatakan bahwa Jika memang dia salah, tidak perlu menghakimi karena dia akan mengundurkan diri dengan sendirinya.
“Saya menegaskan bahwa dirinya sedang tidak mengintimidasi Pengacara Decha tapi memberi peringatan dan hal ini dilakukan untuk melinddungi orang yang mereka sayangi,” ucap Tae Mongkolkit.
Untuk 4 pencara terkenal yang menjaukan pemeriksaan terhadap dirinya mengatakan bahwa mereka harus melihat apa yang sedang dia perjuangkan.
Karena Tae Mongkolkit menilai dari pengaduan yang dilayangkan 4 pengacara terkenal tersebut adalah bentuk atau upaya untuk menghalang-halangi dan menunda proses peradilan.
“Secara pribadi, saya tidak marah untuk mengeluh, saya bisa melakukannya, tapi saya minta maaf karena akan membuang waktu dalam memperjuangkan kasus ini. Tolong jangan pasang paku di perahu layar. Jika pekerjaan ini selesai, saya akan berhenti,” ucap MP Tae Mongkolkit.
Diakhir pidatonya, Tae Mongkolkit membacakan sebuah puisi yang ditujukan untuk keempat pengacara terkenal tersebut.
“Bumi ini adalah saksi kami adalah siswa, ada seorang guru, kami 4-5 orang datang untuk mengancam kami. Bukan salah kami bahwa Anda datang untuk mencuci pedang itu kembali,” isi puisi Tae Mongkolkit.***
