Kronologi Penembakan Istri TNI, Kopda M Ditemukan Tewas, 4 Kali Bayar 'Assassin' Pakai Uang Mertua

- 28 Juli 2022, 14:51 WIB
Terungkap Kopda M beberapa kali rencanakan pembunuhan, kini ditemukan tewas.
Terungkap Kopda M beberapa kali rencanakan pembunuhan, kini ditemukan tewas. /A.Purwoko/Yogyaline.com/polda Jateng

TERAS GORONTALO - Kopda Muslimin atau Kopda M diduga merupakan dalang penembakan istri TNI yang merupakan istrinya sendiri.

Terungkap Kopda M beberapa kali rencanakan pembunuhan, kini Kopda M ditemukan tewas.

Kasus penembakan yang menimpa istri seorang Anggota TNI yakni Rina Wulandari banyak fakta yang mulai terungkap.

Perempuan berusia 32 tahun bernama Rina Wulandari menjadi korban penembakan oleh empat orang tak dikenal.

Setelah menangkap pelaku penembakan, tim gabungan TNI-Polri pun menembangkan kasus penembakan ini.

Setelah dikembangkan, penembakan istri TNI pada Senin 18 Juli 2022 di Banyumanik, Semarang itu, melibatkan 5 orang tersangka.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Kopda Muslimin, Agggota TNI yang Diduga Jadi Dalang Penembakan Istrinya Ditemukan Tewas

Masing-masing tersangka mempunyai tugas berbeda, yakni empat orang terlibat sebagai pelaku dan 1 orang penyedia senjata api.

Peristiwa penembakan itu terjadi di Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin 18 Juli 2022. Saat itu, Rina Wulandari sedang mengendarai sepeda motor untuk menjemput anaknya dari sekolah.

Lalu bagaimana kronologi kejadian tersebut?

Dikutip dari Pikiran Rakyat, dalam rekaman CCTV di sekitar TKP, terlihat pelaku penembakan berjumlah empat orang dan mengendarai sepeda motor.

Korban ditembak sebanyak dua kali yang salah satunya mengenai bagian perut.

Baca Juga: Terungkap, Sosok Yang Ancam Brigadir J Diungkap Kamarudin, Bukan Bharada E, Ada Fotonya?

Rina Wulandari saat ini masih dirawat di RSUP Dr. Kariadi, Semarang untuk proses pemulihan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun saat ini kondisi korban berangsur membaik.

Lima hari pasca penembakan, Jumat 22 Juli, polisi berhasil menangkap empat pelaku penembakan.

Polisi turut menemukan alat bukti penembakan yaitu dua kendaraan yang dipakai pelaku saat beraksi, satu senjata api dan empat amunisi.

Polisi turut meringkus satu orang yang disinyalir sebagai penyuplai senjata yang dipakai untuk menembak Rina Wulandari.

Baca Juga: Terungkap Sosok Wanita Cantik Sempat Dikira Putri Candrawathi Istri Irjen Ferdy Sambo, Seberapa Mirip?

Keempat pelaku yang ditangkap itu masing-masing S sebagai eksekutor penembakan, P sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja warna hijau, kemudian S dan AS sebagai pengawas saat aksi penembakan.

Selain itu, ditangkap pula pelaku berinisial DS yang merupakan penyedia senjata api yang diduga digunakan saat pelaksanaan eksekusi.

Kepada polisi, para pelaku mengaku diperintah untuk menghabisi nyawa Rina Wulandari dengan imbalan Rp120 juta.

"Para pelaku diberi Rp120 juta, dibagi empat orang," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi.

Dari sini, dalang dibalik rencana membunuh Rina Wulandari mulai terkuak.

Baca Juga: Buntut Kasus Penembakan Brigadir J, Biodata Kapolda Metro Jaya Diedit Terima Suap dari Ferdy Sambo

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menduga ada keterlibatan prajurit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Semarang, berinisial Kopda M atau Kopda Muslimin sekaligus suami korban.

Dugaan tersebut, kata Andika, didapat berdasar dari sejumlah bukti investigasi yang dilakukan. Kopda M berusaha lari sejak hari pertama penembakan dan temuan pada jejak elektronik yang bersangkutan.

Motif penembakan ini diduga karena adanya hubungan terlarang Kopda M dengan wanita lain dengan inisial W. Kopda M ingin menghabisi nyawa istrinya.

Andika mengatakan pihaknya sudah mengantongi sejumlah saksi, di antaranya orang yang memiliki hubungan asmara dengan Kopda M.

"Kami sudah memiliki saksi-saksi, termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," kata Panglima TNI di Mako Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 22 Juli 2022.

Baca Juga: Begini Hasil Otopsi Jenazah Brigadir J, Benarkah Ada Luka Selain Luka Tembak di Tubuh Sang Ajudan Ferdy Sambo

Dari hasil penyidikan yang dilakukan terhadap para pelaku, terungkap bahwa Kopda M sudah merencanakan pembunuhan terhadap istrinya sejak satu bulan lalu.

Kopda M sudah empat kali memerintahkan pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya.

Dalam upaya percobaan pertama, korban ingin dihabisi dengan cara diracun. Kemudian kedua, lewat upaya pencurian di dalam rumah untuk selanjutnya membunuh target. Kemudian terakhir, upaya membunuh dengan bantuan orang pintar alias santet.

"Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi Senin 25 Juli 2022 di Semarang.

Tim Gabungan TNI/Polri masih terus memburu Kopda M untuk diminta pertanggung jawabannya.

Baca Juga: Diragukan! Pakar Seksolog Angkat Suara Kasus Brigadir J, Terungkap Fakta Baru?

Hari ini, Kamis 28 Juli 2022 aparat berhasil menemukan Kopda M, otak pelaku penembakan istrinya, Rina Wulandari.

Kopda M ditemukan di rumah orang tuanya di Kelurahan Trompo, Kab. Kendal, Jawa Tengah dalam keadaan meninggal dunia.

Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengonfirmasi hal tersebut.

"Tadi pagi pulang ke rumah orang tuanya," ujarnya, dikutip dari Antara, Kamis 28 Juli 2022.

Menurut penuturannya, Kopda M ditemukan sudah tak bernyawa pertama kali oleh Ayahnya yang bernama Mustaqim, sekitar pukul 07.00 pagi tadi.

Ahmad Luthfi mengatakan bahwa Kopda M sempat meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena telah melakukan perbuatan salah. Kemudian Kopda M masuk ke dalam kamar dan lalu dikabarkan muntah-muntah.

Petugas TNI dan Polri berjaga di sekitar rumah orang tua Kopda M. Sementara itu, petugas Inafis Polres Kendal masih berada di lokasi untuk melaksanakan olah TKP. Jenazah Kopda M telah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.***

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x