TERAS GORONTALO – Insiden baku tembak antar sesama polisi terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang berujung pada tewasnya Brigadir J masih menyimpan misteri.
Berbagai spekulasi terus berkembang di masyarakat termasuk kronologi dan penyebab tewasnya Brigadir J.
Melalui kuasa hukumnya, pihak keluarga Brigadir J yakin jika ada penganiayaan sebelum akhirnya Yoshua ditembak mati.
Barbagai ketidakjelasan soal penyebab kematiannya, pihak keluarga Brigadir J kemudian meminta kepada apparat berwenang untuk melakukan otopsi ulang.
Sebelum diserahkan ke pihak keluarga, jenazah Brigadir J sudah di autopsi terlebih dahulu waktu masih berada di Jakarta.
Namun sayangnya otopsi pertama jenazah Brigadir J itu tanpa didampingi oleh pihak keluarga.
Karena adanya dugaan penganiayaan yang diyakini oleh pihak keluarga, akhirnya jenazah Brigadir J kembali di otopsi untuk yang kedua kalinya.
Otopsi ke-2 telah selesai dilaksanakan namun hasil belum diumumkan. Sementara itu keluarga meminta agar Brigadir J dimakamkan secara kedinasan.
Setelah selesai di autopsi, Brigadir J pun langsung dimakamkan secara kedinasan Polri.
Baca Juga: Inilah Sosok Suami AKP Rita Yuliana, Nama Lengkap dan Jabatan, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Adapun hasil autopsi ulang Brigadir J belum diumumkan ke public, namun Rohani Simanjuntak, bibi dari Yoshua dalam siaran videonya yang diunggah lewat akun Facebook, sempat membeberkan kondisi jenazah.
Rohani mengatakan jika kaki dan bagian rahang Brigadir J bengkok dalam video yang ia unggah lewat akun Facebook tepat dihari pemakaman kembali Brigadir J di TPU Sungai Bahar, Rabu 27 Juli 2022.
Mengutip dari Divhumas Polri pada 27 Juli 2022, Komnas HAM dalam konferensi pers menyampaikan jika pihaknya telah memeriksa sedikitnya 20 video dari hasil rekaman CCTV di sepanjang jalan Mangelang dan Duren Dua.
Komnas HAM kenudian mebeberkan hasil pemeriksaan dan mengatakan jika kondisi Brigadir J masih baik-baik saja sampai ke kediaman Ferdy Sambo.
Komnas HAM juga menyampaikan jika dalam video tersebut terlihat Brigadir J sempat malakukan tes PCR Bersama istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.
Sejumlah HP yang diduga berada di TKP saat insiden berlangsung, kini berada di tangan Komnas HAM untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim labfor.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan dengan metode cell dump untuk membuktikan siapa saja yang ada di sekitar lokasi kejadian.***