Kasus Brigadir J Antara Transparansi Kepolisian dan Kepercayaan Publik, yuk Kita Lihat Hasil Votingnya

- 3 Agustus 2022, 23:12 WIB
Kasus Brigadir J Antara Transparansi Kepolisian dan Kepercayaan Publik, yuk Kita Lihat Hasil Votingnya
Kasus Brigadir J Antara Transparansi Kepolisian dan Kepercayaan Publik, yuk Kita Lihat Hasil Votingnya /

TERAS GORONTALO- Politisi partai NasDem yang sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan statement terkait kasus yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak.

Sebelumnya kasus tewasnya Brigadir J turut dikomentari oleh para petinggi Negeri ini, tak tanggung-tanggung mulai dari Presiden Indonesia, Menkopolhukam, Kapolri dan masih banyak lagi.

Dikutip dari Antara News, Ahmad Sahroni saat dimintai keterangan menanggapi dengan menyatakan meyakini Polri dapat menyelesaikan kasus baku tembak di rumah dinas kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri yang menewaskan Brigadir J secara transparan, jujur, dan dalam koridor hukum yang sesuai.

Baca Juga: Mulai Terungkap, Putri Candrawathi Tidak Diperiksa Penyidik, karena dilarang Ferdy Sambo?

"Saya meminta agar para pihak ikuti saja prosesnya yang sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, karena saya yakin polisi pun menangani kasus ini dengan penuh profesionalitas.

Sejauh ini juga mereka telah bekerja secara independen, terbuka, tanpa tekanan, dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dia meminta agar masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk bersabar dan menghormati proses penyelidikan terhadap kasus penembakan di kediaman mantan Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo yang masih berjalan. 

Menurut dia, penyelidikan kasus tersebut sudah berjalan dan ditangani tim khusus serta akan terus diperbaharui perkembangannya oleh kepolisian.

"Jadi, apapun hasil penyelidikan dari tim khusus, saya meminta semua pihak harus bersabar dan menerima dengan lapang dada," jelasnya.

Baca Juga: Selain AKP Rita Yuliana, Ferdy Sambo Juga Dekat Dengan 2 Wanita Ini, Salah Satunya Mirip Putri Candrawathi

Menurut dia, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sudah berkomitmen untuk menyampaikan secara transparan termasuk membentuk tim khusus dalam penanganan kasus ini dan menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang agar tidak berandai andai.

Sahroni mengajak masyarakat menanti hasil penyelidikan dari pihak yang berkompeten dalam menangani kasus ini dalam hal ini pihak kepolisian demi menghindari berbagai spekulasi yang belum tentu benar.

"Jadi, mari kita tunggu keterangan resmi dari Pak Kapolri, yang juga sudah berkomitmen untuk menyampaikan hasil dari penyelidikan tim khusus. Saya juga meminta agar semua pihak tidak berandai-andai hingga menyebabkan berita liar di masyarakat," ujarnya.

Selain itu, dia berharap jajaran Polri memiliki sifat kesatria dan berjiwa besar dalam menghadapi persoalan tersebut, seperti yang sudah ditunjukkan Kapolri.

Disisi lain dikutip dari kanal youtube Refly harun, Refly membahas tentang hasil poling yang dia lakukan berdasarkan pertanyaan sederhana terhadap publik.

Baca Juga: Terkuak, Cerita Boruto Dianggap Tidak Semenarik Naruto Shipuden Ternyata karena Hal Ini

"Apakah anda yakin Kapolri bersungguh-sungguh dalam mengungkap kasus Brigadir J? Berupaya mencari kebenaran yang sebenar-benarnya?,

Sangat yakin 5%, yakin 5%, artinya hanya 10% saja yang yakin, yang tidak yakin 58%, yang sangat tidak yakin 32%. ini ketidak yakinan terhadap Kapolri, Jadi jumlahnya adalah 90 persen. Ini keyakinan terhadap Kapolri", Ungkap Refly.

Selanjutnya Refly juga menanyakan tentang instansi terkait.

"Apakah anda yakin Komnas HAM akan bertindak profesional dan Independen terhadap kasus Brigadir J? Sangat yakin 4%, yakin 5%, tidak yakin 60%, sangat tidak yakin 31% jadi 91% tidak yakin dan sangat tisak yakin dengan 26 ribu Voting", kata Refly.

Tak sampai disitu saja Refly menanyakan tentang keyakinan setelah otopsi ulang dan hasilnya akan diketahui delapan pekan kemudian tentang kepercayaan publik terhadap pengungkapannya.

"Yakinkah anda kasus Brigadir J ini akan terungkap sebenar-benarnya? Sangat yakin 6%, yakin 6% jumlahnya 12%, tapi tidak yakin 56%, sangat tidak yakin 32%. 88% tidak yakin atau sangat tidak yakin", 24 ribu voting terang Refly.

Refly juga menambahkan bahwa rata-rata tidak yakin dengan institusi yang ada yang formal untuk menangani ini.

Refly juga mempertanyakan kepercayaan publik terhadap pengungkapan kasus oleh Polda Metro.

"Apakah anda percaya polda metro bisa ungkap kasus Brigadir J dengan sebenar-benarnya? Sangat percaya 4%, percaya 5%, tidak percaya 30%, sangat tidak percaya mencapai 60 %. 90% tidak percaya 38 ribu votingnya dan ini menunjukkan tingkat ketidak percayaannya tinggi yaitu 90%", jelas Refly.

Refly juga bertanya kepercayaan publik terkait kasus pelecehan dan pembunuhan berencana dari Polri atau Pihak keluarga.

"Terkait kasus pelecehan dan pembunuhan berencana, terkait kasus Brigadir J mana yang anda percaya 22 ribu voting. Pihak Polri 5%  kepercayaanya sementara pihak keluarga Brigadir J 95%", jauh skali kan terangnya.

Refly kembali melanjutkan hasil voting terkait mana yang lebih di percaya publik antara kasus pelecehan dan kasus pembunuhan berencana.

"Tekkait kasus brigadir J mana yang anda percaya? 33 ribu yang voting, kasus pembunuhan berencana 97% dan hanya 3 persen yang percaya bahwa ini kasus pelecehan, dengan Voting 33 ribu", jelasnya lagi.

Refly menutup pembahasan dengan menjelaskan lagi bahwa masyarakat lebih percaya kasus ini pembunuhan berencana dan tidak tahu motifnya apa dan ini voting bukan untuk menentukan kebenaran tapi hanya mengukur bagaimana aspirasi masyarakat.

"Sekali lagi ya yang namanya voting tidak bisa dijadikan sandaran tapi paling tidak bisa mengukur tingkat kepercayaan masyarakat",  tutupnya.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah