Budhi Herdi Susanto Diduga Bersihkan TKP dan Hilangkan Bukti Pembunuhan Brigadir J

- 6 Agustus 2022, 14:28 WIB
Akhirnya terungkap peran Budhi Herdi Susanto diduga bersihkan TKP dan hilangkan bukti pembunuhan Brigadir J.
Akhirnya terungkap peran Budhi Herdi Susanto diduga bersihkan TKP dan hilangkan bukti pembunuhan Brigadir J. /Kolase foto ANTARA/TerasGorontalo/Siti Nurjanah

TERAS GORONTALO - Kombes Budhi Herdi Susianto telah dicopot dari jabatan Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Kombes Budhi Herdi Susianto dicopot dari jabatan Kapolres Jaksel imbas dari kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

Perwira tiga melati ini saat ini telah dimutasi menjadi Panen di Yanma Polri.

Bahkan sebelumnya Kuas Hukum Keluarga Brigadir J Kamarrudin Simanjuntak meminta Budhi Herdi Susianto dicopot karena lambatnya penanganan kasus kematian Brigadir J.

Pencopotan Kombes Budhi Herdi Susianto juha termasuk permintaan keluarga Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Baca Juga: Milik Ferdy Sambo? 10 Telpon Seluler Telah Diperiksa terkait Kematian Brigadir J

Keluarga menilai Kombes Budhi Herdi Susianto lambat dalam menangani kasus kematian Brigadir J.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan alasan mengapa Budhi Herdi Susianto harus dinonaktifkan.

Ia menilai Budhi Herdi Susianto dinilai mengungkap kasus Brigadir Yoshua tidak sesuai dengan prosedur.

"Karena Kapolres Jaksel itu bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana dan sampai sekarang belum ada tersangkanya, olah TKP tidak melibatkan Inafis, dan tidak memasang police line. Pembunuhan itu sudah ada kenapa itu semua dilanggar. Dan terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu," kata Kamaruddin pada 19 Juli 2022 lalu.

Tak hanya itu, Budhi Herdi Susianto terlambat merilis peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Baca Juga: LPSK Komentari Peristiwa Adu Tembak Brigadir J Vs Bharada E di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Pasalnya, peristiwa yang menewaskan Brigadri J terjadi pada Jumat 8 Juli 2022

Sedangkan baru merilis kejadian tiga hari setelah peristiwa, pada Senin 11 Juli 2022.  

Adapun alasannya, dikarenakan memasuki Idul Adha.

Peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E itu memang sedang diusut oleh Kapolri.

Dalam proses pengusutannya tersebut, Kapolri mendapati jika Budhi Herdi Susianto terkesan menghalang-halangi penyelidikan dan bahkan diduga terlibat dalam pembersihan TKP kematian Brigadir J.

Baca Juga: 2 dari 3 Harapan Keluarga Brigadir J Akhirnya Terjadi, Pemakaman Secara Kedinasan dan Hendra Kurniawan Dicopot

Kombes Budhi Herdi Susianto tak sendiri dalam mutasi akibat peristiwa Brigadir J ini.

Ada beberapa perwira menengah dan tiga jenderal yang dibuang dalam kasus kematian Brigadir J.

Sementara Bharada E sudah ditetapkan tersangka dan sekarang ditahan di Bareskrim Polri.

Namun sebelum terlibat dalam pusaran kasus penembakan Brigadir J, Kombes Budhi Herdi Susianto adalah seorang polisi dengan banyak sekali prestasi.

Kombes Pol Budhi Susianto saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan menggantikan Kombes Pol Azis Andriansyah.

Baca Juga: Beredar Ucapan Selamat Ulang Tahun Pada Brigadir J Dari Vera dan Istri Ferdy Sambo, Mana Yang Lebih Romantis?

Sebelum jadi Kapolres Jakarta Selatan,  Kombes Pol Budhi Herdi Susianto pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Tak hanya Budhi Herdi Susianto yang dicopot, bahkan tiga jenderal berbintang juga turut dicopot.

3 jenderal milik Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kini tumbang.

Ferdy Sambo sang jenderal dua bintang, Hendra Kurniawan dan Benny Ali jenderal satu bintang pun dicopot.

Kini Ferdy Sambo bersama Hendra Kurniawan dan Benny Ali dimutasi sebagai Yanma Polri.

Baca Juga: Bintang-Bintang Berjatuhan, Kematian Josua Hutabarat, Polisi Berpangkat Brigadir Hancurkan Karir Para Jenderal

Tak hanya Ferdy Sambo bersama Hendra Kurniawan dan Benny Ali, Kapolri turut 7 perwira.

Di mana para jenderal dan perwira tersebut ternyata anak buah Ferdy Sambo saat masih di Divpropam.

Mereka diduga terlibat dalam membersihkan TKP tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Fakta baru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan pihaknya sudah melakukan penahanan kepada empat anggota polri yang terlibat dugaan menghilangkan barang bukti terkait tewasnya Brigadir Noprianyah Joshua Hutabarat atau Brigadir J.

Kini keempat polisi tersebut terpaksa menjalani tahanan di tempat khusus selama 30 hari kedepan.

Baca Juga: Viral di TikTok Menampilkan Irjen Ferdy Sambo Lengkap dengan Prestasinya

Tak hanya itu, keempatnya pun kini diperiksa secara intensif mengenai peran yang dilakukan mereka.

"Tadi malam 4 orang yang kita tempatkan di tempat khusus selama 30 hari," ujar Kapolri kepada wartawan, Jum'at 5 Agustus 2022, dikutip dari Cianjur.

Disinggung lebih jauh mengenai identitas keempat anggota tersebut, Listyo tidak menjelaskan lebih rinci.

Hanya Kapolri menekankan pihaknya akan memeriksa lebih lanjut terkait dengan empat anggota polisi yang diduga menghilangkan alat bukti kematian Brigadir Joshua.

"Nanti akan diputuskan yang jelas pemeriksaan masih berlanjut," tegasnya.

Baca Juga: Terbongkar! Bukan Hanya Menghambat Kasus Brigadir J, Ini Peran Sesungguhnya Hendra Kurniawan dan Benny Ali

Pemeriksaan itu pun terkait keterlibatan mereka dalam menghilangkan barang bukti berupa rekaman kamera CCTV di pos satpam perumahan Ferdy Sambo.

"Namun demikian, hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa mengambil, siapa menyimpan, semuanya nanti akan kita buka pada saat prosesnya tuntas," lanjutnya.

Sementara untuk 21 anggota polisi lainnya yang sempat diperiksa Irsus akan diproses secara kode etik.

Itu jika nantinya terbukti terlibat dalam rangkaian kematian Brigadir Joshua, maka, proses pidana akan dilakukan.

"Sisanya akan kita proses sesuai dengan keputusan dari timsus apakah masuk pidana atau masuk etik," pungkas Kapolri.

Baca Juga: Dari Calon Kapolri, Ferdy Sambo Kini Ada Diantara Polisi 'Buangan', Tugasnya Jadi Pelayan Umum di Markas

Listyo memastikan, akan melakukan pendalaman pemeriksaan kepada pelaku pencuri CCTV rumah Ferdy Sambo.

"Nanti akan diputuskan, jelas pemeriksaan masih berlanjut. Namun demikian, hal itu dapatkan siapa melakukan, siapa yang mengambil, siapa menyimpan," tambahnya.

Dirinya pun berjanji akan membuka kasus ini secara terang benderang sehabis semua pemeriksaan kepada para saksi selesai.

"Semuanya nanti akan kita buka pada saat prosesnya tuntas, tapi yang jelas kita tentunya akan mengambil langkah-langkah secara cepat," tegasnya.

Sementara itu, CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang sebelumnya dikatakan rusak dan telah diganti oleh seseorang, akhirnya berhasil diungkap oleh tim khusus Bareskrim Polri.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x