Akhirnya Terungkap, Aroma Bharada E Dijadikan Tumbal Mulai Tercium, CCTV Rusak Jadi Petunjuk

- 6 Agustus 2022, 14:39 WIB
CCTB bisa jadi petunjuk pengungkapan kasus kematian Brigadir J yang diduga ditembak mati Bharada E.
CCTB bisa jadi petunjuk pengungkapan kasus kematian Brigadir J yang diduga ditembak mati Bharada E. /Kolase Antara/ Twitter Lukman Simanjuntak. /

TERAS GORONTALO - Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Bharada E diduga kuat hanyalah tumbal dalam kasus penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Banyaknya keganjalan yang ditemukan dalam kasus penembakan Brigadir J ini seperti menjadi indikator bahwa orang yang menembak Brigadir J bukanlah Bharada E.

Dikutip dari channel Youtube Beda Enggak, kuasa hukum keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak mengatakan jika dirinya punya bukti kalau Bharada E hanya dijadikan tumbal.

Selain itu, ia mengaku keterlambatan perilisan tentang penembakan Brigadir J juga bisa sebagai celah untuk merekayasa butki yang tadi.

Penembakan Brigadir J sendiri terjadi pada Jumat 8 Juli 2022, namun Polri baru mengumumkan kepada publik peristiwa ini pada Senin 11 Juli 2022.

Baca Juga: Budhi Herdi Susanto Diduga Bersihkan TKP dan Hilangkan Bukti Pembunuhan Brigadir J

"Ada selang waktu dua hari disana, dan kebenaran yang disembunyikan sangat mungkin terjadi," ujar dia.

Ia pun meminta agar pihak Polri melakukan pemeriksaan di rekening kedua orang tua Bharada E atau saudaranya.

"Karena saya dapat bocoran kalau ada kompensasi kepada Bharada E setelah ditetapkan tersangka," kata dia.

Tapi, Kamaruddin masih enggan memberikan informasi tentang kompensasi itu.

"Nanti saja, ada waktunya," kata dia.

Baca Juga: LPSK Komentari Peristiwa Adu Tembak Brigadir J Vs Bharada E di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga menaruh kecurigaan kepada Bharada E.

Komnas HAM curiga jika Bharada E hanya dijadikan tumbal dalam peristiwa penembakan Brigadir J.

Namun, sampai saat ini Komnas HAM belum menemukan bukti yang kuat terkait Bharada E dijadikan tumbal.

Ketua Komnas HAM Taufan Damanik menyebut mereka baru mengantongi dua keterangan ajudan Ferdy Sambo yakni Bripka Ricky dan Bharada E.

Untuk bukti CCTV yang ada di tempat kejadian perkara sampai saat ini masih rusak.

Baca Juga: Milik Ferdy Sambo? 10 Telpon Seluler Telah Diperiksa terkait Kematian Brigadir J

"Mengapa CCTV itu penting, karena kami melihat ada langkah-langkah lain disini," kata dia.

"Tapi saya belum bisa buka langkah-langkah yang memang sepertinya nanti Bharada E aja yang nanggung semua ini," ucap dia lagi.

Ia pun menegaskan jika Komnas HAM mendukung sepenuhnya apa yang dinamakan dengan fair trial.

"Enggak boleh orang dihukum kalau dia enggak bersalah, tidak boleh juga orang dihukum melebihi proporsinya," ujarnya.

Komnas HAM menyebut salah satu kendala dari penembakan Brigadir J adalah ketiadaan saksi.

Baca Juga: Beredar Ucapan Selamat Ulang Tahun Pada Brigadir J Dari Vera dan Istri Ferdy Sambo, Mana Yang Lebih Romantis?

Saat peristiwa terjadi memang ada sosok bernama Ricky.

Berdasarkan keterangan Ricky kepada Komnas HAM, Brigadir J mengacungkan senjata.

Namun, kata Taufan, dia tidak melihat langsung siapa yang menjadi lawan baku tembak.

"Setelah kemudian suara tembakan berhenti baru dia keluar dia lihat J sudah terlungkup kemudian dia lihat Bharada E turun dari tangga," ucapnya.

"Itu menurut kesaksian dia," imbuhnya.

Baca Juga: Bintang-Bintang Berjatuhan, Kematian Josua Hutabarat, Polisi Berpangkat Brigadir Hancurkan Karir Para Jenderal

Menurut Taufan, untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya harus dengan mengecek CCTV.

Oleh sebab itu, ia tak segan akan meminta Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Mahfud MD jika ada pihak yang berupaya merusak bukti itu.

"Jadi ini semua tergantung pada CCTV dan saksinya. Saya katakan di awal kalau anda baca berita nonton TV sebenarnya saya marah," kata dia.

"Saya akan lapor ke presiden, itu ancaman bahasa saya untuk mengatakan 'hei kalian jangan bohong tentang CCTV'," imbuhnya.

Sebelumnya, Taufan menduga telah terjadi upaya menghalangi proses hukum atau obstruction of justice dalam kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Timur.

Baca Juga: Bharada E Penyelamat Polri dalam Kasus Kematian Brigadir J?

Dugaan itu menyusul adanya perbedaan keterangan kepolisian terkait kerusakan CCTV di Sambo yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

"Kok bisa dikatakan rusak dengan keterangan yang berbeda satu dengan lainnya. Yang satu bilang disambar petir, ADC (aide-de-camp/ajudan Ferdy Sambo) bilang sudah rusak sejak lama," katanya.

Sebagai informasi, Salah satu yang menjadi sorotan setalah Bharada E ditetapkan sebagai tersangka penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, adalah keberadaan keluarga.

Bharada E diketahui berasal dari Sulawesi Utara (Sulut) dan tinggal disalah satu perumahan di Kota Manado.

Dikutip dari berbagai sumber, Bharada E tinggal di Kecamatan Mapanget, dan pernah bersekolah di dua sekolah baik di Kota Manado dan Bitung.

Baca Juga: Alasan LPSK Belum Putuskan Permohonan Perlindungan, Bharada E Dapat Ancaman Ini

Namun pasca penembakan rumah Bharada E yang ada di Manado sudah tak lagi dihuni.

Para tetangga yang ada disekitar rumah orang tua Bharada E juga tak tahu kemana perginya penghuni rumah tersebut.

Meskipun begitu, ada beberapa tetangga yang mulai buka suara soal sosok Bharada E.

Menurut tetangga yang berinisial S, jika Bharada E memang tinggal di rumah itu sebelum menjadi polisi.

"Kalau tidak salah Bharada E itu ada seorang kakak laki-laki juga," ujarnya.

Baca Juga: Apa Itu Pati Yanma? Tugas Jabatan Baru Ferdy Sambo Imbas Tersandung Kasus Brigadir J

Ia mengaku jika kakak laki-laki dari Bharada E ini tinggal di luar Sulut.

Pasalnya, sang ini dari Bharada E sering berangkat ke luar kota.

"Katanya mau kunjungan ke kakak Bharada E itu. Tapi terakhir berangkat sebelum kejadian penembakan Brigadir J," ucap dia.

Terpisah, tetangga lainnya yang berinisial E mengaku jika keluarga Bharada E adalah orang yang baik.

Menurut dia, sang ayah bahkan punya pekerjaan istimewa yakni penatua di gereja.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: YouTube Beda Enggak


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x