Saat itu, penari tersebut baru berusia 15 Tahun, namun meski masih belia ia sudah mahir menari bahkan menunggang kuda.
Saat itu, menunggang kuda adalah suatu kebiasaan yang masih sangat tabu dan tidak lazim dilakukan oleh sosok perempuan.
Ratu Wilhelmina menjulukinya dengan nama "The Bloem Van Mangkunegaran" Atau bunga dari Mangkunegaran karena kecantikan, kecerdasan dan sifat tegasnya.
Wanita tersebut merupakan wanita keraton yang bernama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani.
Wanita yang akrab disapa dengan nama Gusti Nurul ini lahir pada 17 September 1921.
Saat berangkat ke Belanda untuk menari di acara pernikahan Anak Ratu Wilhelmina, ia didampingi kedua orang tuanya dengan menaiki kapal marnik tanpa membawa peralatan Gamelan.
Akhirnya permainan gamelan dilakukan di Mangkunegaran dan dipancarkan ke Belanda melalui Solosche Radio Vereeniging yang menjadi Radio pertama di indonesia, dan menjadi cikal bakal Radio Republik Indonesia Atau RRI.
Seorang yang menjadi perintis pertama berdirinya Radio tersebut adalah Gusti Nurul.