TERAS GORONTALO - Hingga kini kasus kematian Brigadir J di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo karena ditembak Bharada E masih hangat diperbincangkan.
Namun, terlepas dari semuanya motif penembakan yang dilakukan Bharada E ke Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo ini mempunyai rahasia dan makna yang sulit untuk diungkap.
Amarah Ferdy Sambo sepertinya tertuang dalam beberapa pesan mendalam yang pernah diutarakan sebagai pengingat sang Jendral kepada Bharada E untuk sebaiknya diam.
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Anjas Asmara di Thailand, Ferdy Sambo sebegitu marahnya padahal sama-sama mendua.
Dalam Kanal Anjas ini pertama dibahas Anjas iyalah Menkopolhukam mengatakan bahwa Ferdy Sambo setelah kejadian dan bertemu dengan banyak koleganya, dan banyak yang terseret dalam kasus kematian Brigadir J sempat menangis.
Secara Psikologi, tidak mungkin seorang Jendral menangis seperti itu bila dia benar tidak terzalimi.
Sementara kata Anjas, bila dilihat dari psikolog forensik Reza Indragiri juga menyatakan bahwa, bicara soal motif yang menyuruh bawahan untuk mengeksekusi Brigadir J itu adalah sifat pengecut.
Tidak ada yang salah dan benar namun bila bicara soal motif, mengapa Ferdy Sambo menyuruh Bharada E untuk menembak Brigadir J.