Insiden tersebut terjadi di lokasi pengeboran sumur minyak PT Sarana Gas F yang berada di Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sejauh ini motif penembakan tersebut belum jelas, karena pasca menembak Brigadir BW, Brigadir AS dan Brigadir BT kemudian langsung bunuh diri.
5. Brigadir Rangga menembak Bripka Rahmat
Insiden polisi tembak polisi kembali terjadi pada Kamis 25 Juli 2009.
Diketahui seorang personel Polri yakni Brigadir Rangga menembak seorang anggota Subdit Registrasi dan Identifikasi Plantas Polda Metro Jaya, Bripka Rahmat di Polsek Cimanggis Depok pada malam hari.
Baca Juga: Pantas Ferdy Sambo Tak Berkutik, Jenderal Bintang 3 Ini Turun Tangan, Berikut Profil dan Biodatanya
Akibat tembakan tersebut, Bripka Rahmat pun tewas akibat letusan senjata api dari Brigadri Rangga.
Disebutkan, sebelum peristiwa yang terjadi, pada pukul 20:50 WIB, Bripka Rahmat terlibat cekcok dengan Brigadir Rangga yang berujung pada terjadinya penembakan sebanyak tujuh kali yang mengenai bagian dada, leher dan paha Bripka Rahmat.
Adapun penyebab pertengkaran itu adalah Bripka Rahmat bersikukuh untuk memproses hukum FZ, meski Brigadir Rangga memohon untuk keponakannya itu dibina oleh pihak keluarga saja.
Hal itu terjadi usai FZ ditangkap oleh Bripka Rahmat karena ditemukan membawa sebuah celurit.