Network
TERAS GORONTALO - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI turut dilibatkan dalam hal penanganan kasus tewasnya Brigadir J, terbaru Komnas HAM lewat Komisionernya Beka Ulung Hapsara menyampaikan adanya temuan bukti baru sebagai tambahan.
Dikutip dari ANTARA, bukti baru tersebut berupa hasil tes usap PCR yang dilakukan dirumah pribadi Irjen Ferdy Sambo.
"Artinya, sudah ada hasil PCR yang dilakukan di rumah yang beralamat di Jalan Saguling," kata Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara di Jakarta.
Langkah maju tersebut disampaikan Beka usai Komnas HAM memeriksa satu orang ajudan atau aide de camp (ADC) dan asisten rumah tangga Irjen Polisi Ferdy Sambo setelah diminta untuk memberikan keterangan dalam pemeriksaan Komnas HAM.
Pemeriksaan keduanya mulai dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 17.15 WIB. Rencana awalnya Komnas HAM juga akan melakukan pemeriksaaan atau menggali informasi dari petugas kesehatan yang melakukan tes usap PCR di kediaman pribadi Irjen Polisi Ferdy Sambo, yang berada di Jalan Saguling, Duren Tiga Jakarta Selatan.
Namun menurut Beka, tenaga kesehatan yang melakukan tes usap PCR tersebut tidak dapat hadir memenuhi undangan atau jadwal pemeriksaan oleh Komnas HAM.
Usai melakukan pemeriksa ajudan dan asisten rumah tangga tersebut, Komnas HAM mendapatkan informasi-informasi penting seputar pengungkapan kasus Brigadir J bisa menjadi titik terang bagi penyelesaian kasus tersebut.
"Kenapa signifikan? Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan oleh ajudan-ajudan yang lain pada minggu lalu," kata Beka.
Dalam pemeriksaan Komnas HAM di agendakan pemeriksaan 7 orang ajudan Ferdy Sambo namun yang datang hanya 6 orang yang memenuhi undangan termasuk Bharada E turut hadir dakam pemeriksaan setelah sebelumnya berhalangan hadir.
