Dalam kasus Brigadir J dan kasus KM 50, palaku penembakan sama-sama Polisi.
3. Bukti
Awalnya bukti dalam kasus Brigadir J, ada upaya untuk dihilangkan. Salah satu bukti paling vital yang berusaha dihilangkan adalah CCTV di TKP.
Sama halnya dengan bukti dalam kasus KM 50
Sedangkan untuk kasus KM 50, untuk bukti saksi yang mereka miliki hanyala saksi sesama pembunuh, sehingga sama sekali tidak memiliki kredibilitas.
Mengenai barang bukti, juga tidak kredibel karena tidak diperoleh secara sah, tidak ada proses penyitaan, dan tidak ada identifikasi, sidik jari.
Sehingga keterangan ahli tidak mungkin bisa memberikan kepastian bahwa para pengawal HRS pernah menguasai dan mempergunakan senjata api.
Bukti dari keterangan terdakwa juga tidak mungkin diperoleh karena semua pengawal HRS sudah tewas sehingga tidak bisa dijadikan terdakwa.
Dengan adanya kasus Brigadir J ini, public kembali mengorek kasus KM 50.
4. Istilah Tembak menembak