Baik Brigadir J maupun Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.
Brigadir J tewas di rumah dinas Kadiv Propam di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).
Berdasarkan skenario yang dibuat Ferdy Sambo, Bharada E disebut melepaskan 5 tembakan hingga membuat seniornya, Brigadir J, tewas.
Awalnya, Bharada E disebut membela diri atas tembakan yang pertama kali dilepaskan Brigadir J.
Saat itu disebutkan Bharada E awalnya hendak menghampiri istri Sambo, Putri Candrawathi, yang berteriak karena dilecehkan Brigadir J.
Tewasnya Brigadir J mencuat tiga hari setelah kejadian.
Publik menilai peristiwa itu dipenuhi kejanggalan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lalu membuat tim khusus (timsus) untuk mengusut kasus itu agar duduk perkaranya menjadi terang benderang.
Komnas HAM dan Kompolnas dilibatkan dalam pengusutan kasus sebagai pengawas dari pihak eksternal.
Beriring waktu dan penyelidikan yang dilakukan timsus, Bharada E pun ditetapkan sebagai tersangka.