Di luar dugaan Brigadir J, tiba-tiba Bharada E menodongkan senjata apinya kepada Brigadir J.
Terlihat Brigadir J berlutut, sambil memohon kepada Bharada E. Ia juga meletakan tangannya di depan dada, sebagai isyarat memohon ampunan.
Meski begitu, Bharada E seakan tak mempedulikan permohonan ampun dari teman seprofesi tersebut. Ia tetap menembak Brigadir J disaksikan Ferdy Sambo.
Kemudian, Brigadir J langsung tergeletak di lantai, posisinya tertelungkup di bawa tangga.
Sesaat kemudian Ferdy Sambo membelakangi tubuh Brigadir J, berlanjut mengambil pistol milik Yosua alias Brigadir J.
Pistol itu ditembakkan Ferdy Sambo ke dinding yang bertujuan agar tekesan seolah-olah terjadi terjadi aksi baku tembak tembak-menembak di ruangan tersebut.
Bareskrim Gelar Rekonstruksi
Terpisah, Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di tiga tempat kejadian perkara (TKP).
Masing-masing lokasinya di Magelang, rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, dan rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, rekonstruksi meliputi 78 adegan dari 3 lokasi itu.