Berikut Cara Kerja Poligraf Atau Lie Detector yang Nanti Akan Digunakan Putri Candrawathi Dalam Pemeriksaan

- 6 September 2022, 17:26 WIB
Berikut Cara Kerja Poligraf Atau Lie Detector yang Nanti Akan Digunakan Putri Candrawathi Dalam Pemeriksaan
Berikut Cara Kerja Poligraf Atau Lie Detector yang Nanti Akan Digunakan Putri Candrawathi Dalam Pemeriksaan /

TERAS GORONTALO-Pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi masih terus dilakukan demi kebutuhan kelengkapan berkas perkara.

Kejagung telah menyatakan akan mengembalikan berkas perkara Putri Candrawathi karena dianggap belum lengkap.

Masih ada beberapa hal yang dianggap kurang dan perlu dilengkapi dalam berkas perkara tersebut.

Terbaru Putri Candrawathi dan tersangka lainnya akan melakukan tes uji kebohongan atau biasa disebut Lie Detector.

Sejauh ini alat ini sering digunakan pada kasus-kasus yang menemukan kendala terkait keterangan yang disampaikan.

Namun apakah alat ini bisa menjadi dasar kuat sebagai bagian dari keterangan pihak berwajib dalam mendapatalan keterangan. Yuk kita simak cara kerja alat tersebut dan seberapa besar tingkat akurasinya.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Tunggu Giliran, Bharada E Telah Uji Kebohongan

Berikut Cara Kerja Poligraf

Dikutip dari Kanal Youtube Sains Bro, bagaimana Cara Kerja Poligraf atau Alat Pendeteksi Kebohongan atau biasa disebut “Lie Detector”?

Poligraf, biasa disebut “Lie Detector” adalah alat yang memantau reaksi fisiologis seseorang.

Meskipun faktanya alat ini tidak sepenuhnya dapat mendeteksi kebohongan secara langsung. Melainkan mendeteksi tanda-tanda bahwa seseorang bisa melakukan penipuan kepada pewawancara.

Pendeteksi kebohongan ini biasa digunakan oleh badan intelijen, kepolisian, dan lembaga penegakan hukum lainnya. Poligraf pertama kali ditemukan oleh James McKenzie pada tahun 1902. Kemudian dikembangkan kembali pada tahun 1921, oleh petugas kepolisian Berkeley, John Larson, yang menciptakan mesin pertama, berdasarkan pada tes tekanan darah sistolik yang dipelopori oleh psikolog, William Moulton Marston.

Marston percaya perubahan tekanan darah dapat menunjukkan apakah seseorang berbohong.

Baca Juga: Tes Kebohongan, Poligraf Akan Buat Putri Candrawathi Hingga Kuat Maruf Mengaku di Balik Kematian Brigadir J?

Poligraf modern mengukur berbagai perubahan fisik seperti denyut nadi dan pernapasan, serta tekanan darah. Poligraf banyak digunakan oleh kepolisian atau FBI untuk melakukan interogasi dan investigasi suatu kasus.

Meski begitu alat ini masih menuai kontroversi terutama di kalangan psikolog. Mereka berpendapat tidak ada standar khusus yang dapat mendeteksi kebohongan.

Poligraf mengalami banyak perubahan dalam dekade terakhir. Selama bertahun-tahun, poligraf yang kita lihat di film dengan jarum-jarum kecil mencoret-coret garis pada selembar kertas gulir, ini disebut poligraf analog.

Saat ini sebagian besar tes poligraf dilakukan dengan peralatan digital. Kertas bergulir telah diganti dengan algoritma canggih dan monitor komputer.

Ketika kamu duduk di kursi untuk ujian poligraf, beberapa kabel akan terhubung ke tubuhmu untuk memantau reaksi psikologis. Dalam tes ini kamu akan di dampingi oleh penguji/pewawancara yang sudah terlatih, yang disebut “forensic psychophysiologist” (fp).

Cara kerja poligraf adalah dengan mencatat dan merekam seluruh respons tubuh secara simultan ketika seseorang diberi pertanyaan. Secara sederhana, ketika seseorang berbohong, ucapan yang dikeluarkannya akan menghasilkan reaksi psikologis di dalam tubuh yang akan mempengaruhi kerja organ tubuh seperti jantung, kulit, dan lainnya.

Melalui sensor yang dihubungkan pada bagian tubuh atau organ tersebut, diketahuilah grafik perubahan fungsi organ, diantaranya grafik bernafas, detak jantung, tekanan darah, keringat dan lainnya.

Pemeriksaan dengan poligrap umumnya mencapai 2 jam dengan tingkat keakuratan hingga 90 persen.

Beberapa sensor yang terhubung dengan kabel-kabel pada alat poligraf dipasang di tubuh orang yang akan diuji, sensor tersebut antara lain yaitu:

1. Pneumograph, untuk mendeteksi ritme nafas, ditempelkan pada bagian dada dan perut, bekerja ketika ada kontraksi di otot dan udara di dalam tabung.

2. Blood pressure cuff, untuk mendeteksi perubahan tekanan darah dan detak jantung, ditempelkan pada bagian lengan atas, bekerja seiring dengan suara yang muncul dari denyut jantung atau aliran darah.

3. Galvanic Skin Resistance (GSR), untuk mendeteksi keringat terutama di daerah tangan, ditempelkan pada jari-jari tangan, bekerja dengan mendeteksi seberapa banyak keringat yang keluar ketika dalam keadaan tertekan atau berbohong.

Baca Juga: Inilah Peran Susi dan Bharatu Prayogi yang Tertutupi Hebohnya Isu Perselingkuhan Om Kuat dan Putri Candrawathi

Tahap tes yang dilakukan setelah duduk dan pemasangan alat selesai, penguji kemudian memberikan beberapa pertanyaan kepada seseorang mengenai suatu topik, isu atau kasus. Penguji akan membaca grafik tersebut dan mengetahui apakah ada reaksi yang tidak normal atau fluktuatif.

Nah fluktuasi yang terbaca oleh alat poligrap akan menentukan apakah seseorang berbohong atau jujur. Namun, bisa kah kita mengelabuhi alat pendeteksi kebohongan?

Namaun ada sejumlah buka dan artikel yang menginstruksikan kita tentang cara mengelabuhi poligraf.

Berikut adalah beberapa contoh cara orang mencoba menipu alat ini, ; seperti; menggunakan obat penenang, mengoleskan antiperspiran pada jari, antirespiran merupakan zat yang dapat mengurangi keringat pada ketiak, yang biasanya terdapat pada deodorant.

Selanjutnya menggunakan paku payung yang ditempatkan di sepatu. Contoh lainnya yaitu, menggigit lidah atau bibir, dan masih banyak lagi.

Sejumlah strategi yang diterapkan penguji atau pewawancara, adalah menanyakan hal yang relevan, contohnya, “apakah kamu merampok bank?”, maupun yang tidak relevan, contohnya, “apakah kamu pernah mengambil barang yang bukan merupakan hak milikmu?”.

Karena hampir semua orang pasti bisa menjawab "tidak" pada pertanyaan yang tidak relevan di atas, maka respons fisik orang yang diuji saat menjawab pertanyaan yang tidak relevan, dijadikan standar tes.

Ini membantu penguji untuk lebih yakin menilai hasil poligraf saat orang yang diuji menjawab pertanyaan saat dia berada di bawah tekanan.

George Maschke, yang telah menjalankan website antipolygraph.org sejak tahun 2000, menyatakan, strategi untuk membohongi poligraf adalah mengenalkan pertanyaan-pertanyaan tidak relevan dan melebih-lebihkan reaksi kita saat menjawabnya.

Namun, presiden Asosiasi Poligraf Amerika, Walt Goodson, menekankan, meski dia bisa membohongi alat pendeteksi kebohongan, namum membohongi penguji adalah hal yang jauh lebih sulit.

Dapat disimpulkan ketika orang yang diuji berusaha melebihkan atau mengontrol reaksi tubuh normalnya, justru ini akan menciptakan data abnormal yang sangat gampang dideteksi oleh penguji tes poligraf.

Nah itu tadi penjelasan mengenai bagaimana cara kerja lie detector atau poligraf, atau alat pendeteksi kebohongan. Apakah bisa terbukti?.***

 

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: YouTube Sains Bro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x