Strategi Cerdas Kabarekrim Agus Andrianto Datangkan Keluarga Bripka RR dan Bharada E, 'Kini Semua Terang'

- 10 September 2022, 07:25 WIB
Strategi Cerdas Kabarekrim Agus Andrianto Datangkan Keluarga Bripka RR dan Bharada E, 'Kini Semua Terang'
Strategi Cerdas Kabarekrim Agus Andrianto Datangkan Keluarga Bripka RR dan Bharada E, 'Kini Semua Terang' /edit Teras Gorontalo

TERAS GORONTALO - Strategi cerdas Kabareskrim Agus Andrianto yang mendatangkan keluarga Bharada E dan Bripka RR untuk bongkar kasus Brigadir J berjalan sukses.

Langkah Agus Andrianto mendatangkan 2 keluarga tersebut akhirnya berbuah manis.

Kedua keluarga saksi kunci yang dimaksud adalah tersangka Bharada E dan tersangka Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR.

Bahkan dua-duanya seakan kompak membantah skenario yang sudah dirancang oleh otak pembunuhan yakni Ferdy Sambo.

Baca Juga: Terungkap Peran AKP Dyah Chandrawati di Kasus Brigadir J, Sosok Dibalik Misteri Senpi Glock 17 Bharada E

Pertama, timsus dan penyidik Bareskrim Mabes Polri berupaya keras mendapatkan keterangan Bharada E sebanyak-banyaknya demi mengupas tuntas kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam.

Terlebih Bharada E menjadi salah satu saksi kunci yang berdiri langsung di lokasi saat kejadian dan tahu semua soal proses terjadinya penembakan Brigadir J.

Demi mendapat ketenangan agar Bharada E mau memberitahu semua soal informasi yang ia punya, maka Komjen Agus Andrianto mempertemukan sang tersangka dengan ayahnya.

"Usaha maksimal kami lakukan agar saksi kunci Bharada E mau bersaksi tentang peristiwa itu, sampai-sampai kami menghadirkan ayahnya untuk mendampingi," ujar Agus Andrianto dikutip dari Pikiran Rakyat, pada Rabu 10 Agustus 2022.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Gaji Fantastis Om Kuat Sebagai Sopir Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf 'Driver Plus Plus'???

Kabareskrim tetapi tidak mengungkap secara detail bagaimana informasi yang disampaikan Bharada E kepada penyidik.

Komjen Pol Agus Andrianti berjalan pergi meninggalkan awak media yang tengah berupaya mendapat keterangan lebih lanjut soal perkembangan terbaru proses penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.

Setelahnya Kapolri menggelar konferensi pers yang berisi pengakuan Kabareskrim saat menjelaskan Bharada E telah mengirim surat pernyataan yang ditulisnya sendiri dan sudah ditandatangani di atas materai.

Surat pernyataan itu tentunya berisi kesaksiannya sendiri ketika terjadi penembakan Brigadir J.

"Kesaksian Bharada E membuat kasus (pembunuhan berencana) ini menjadi terang benderang," tutur Agus Andrianto.

Baca Juga: Inilah AKBP Pujiyarto Sosok Dibalik Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Karir Terhenti Imbas Geng Ferdy Sambo

Lalu setelah itu Komjen Agus Andrianto melakukan hal yang sama terhadap tersangka kasus pembunuhan Brigadir J lainnya, yakni Bripka Ricky Rizal (RR).

Ia sukses mempertemukan Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR dengan istrinya.

Dalam pertemuan itu, Bripka RR disebut siap membuat seluruh pengakuan yang sebenarnya dari skenario pembunuhan berencana yang dirancang Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.

Dengan informasi yang ia punya, Bripka RR pun memberanikan diri untuk membocorkan seluruh kebenaran yang terjadi.

Tidak bisa disanggah lagi bahwa Bripka RR sangat tahu betul soal detik demi detik sebelum hingga sesudah pembunuhan Brigadir J terjadi dari Saguling.

Pengacara Bripka RR, Erman Umar menyebut bahwa kliennya janji akan membuka semua informasi yang ia punya pasca penyidik mempertemukan dirinya dengan sang istri dan adiknya.

"Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard buka dan dia juga didatangi adik kandung sama adik agar minta bicara benar," tutur Erman dikutip dari Seputar Tangsel.

Baca Juga: Akhirnya Bripka RR Membelot Melawan Ferdy Sambo, Bongkar Adegan Kamar Putri Candrawathi dan Om Kuat?

Setelah bertemu keluarganya, Erman melihat Bripka RR menangis deras seusai sang tersangka diminta segera jujur soal kejadian yang sebenarnya.

"Tapi sebelumnya setelah istri dan adiknya menyampaikan terbuka bicara benar," pungkasnya di Mabes Polri, Kamis 9 September 2022.

Istri dan adik Bripka RR saat itu memberi peringatan soal ayahnya yang seorang mantan polisi.

"'Kalau kamu tidak bicara benar nama baik bapak kamu yang juga polisi (menjadi pertaruhannya). Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa'," ucap Erman.

Kemudian dari situlah Bripka RR dikatakan menangis sejadi-jadinya, lalu mulai membuka semua di hadapan keluarganya.

"Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," tutur Erman.

Selain itu Erman menambahkan bahwa Bripka RR sudah sejak awal terbawa oleh skenario yang dibuat Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J.

"Yang pertama kan memang terbawa skenario (tembak menembak Bharada E dan Brigadir J)," tukas Erman menambahkan.

Bripka RR Ikut Jejak Bharada E

Akhirnya Bripka RR Ikut Jejak Bharada E, Skenario ‘Licik' Ferdy Sambo Buyar, Tangis Pecah Kedatangan Sosok Ini
Akhirnya Bripka RR Ikut Jejak Bharada E, Skenario ‘Licik' Ferdy Sambo Buyar, Tangis Pecah Kedatangan Sosok Ini tangkapan layar Facebook Roslin Emika/Edit Teras Gorontalo

Berbalik arah akhirnya Bripka RR atau Ricky Rizal ikuti jejak Bharada E, lawan skenario Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J.

Teranyar, tangis Bripka RR atau Ricky Rizal pecah setelah kedatangan sosok yang luar biasa ini.

Awalnya, Bripka RR mengikuti skenario suami Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Berjalannya, proses waktu akhirnya Bripka RR atau Ricky Rizal berani berkata jujur dan membantah skenario Ferdy Sambo.

Dengan, berbalik arahnya Bripka RR dan mengikuti jejak Bharada E, bisa menerangi peristiwa di rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.

Dikutip dari YouTube UNCLE WIRA, Bripka RR atau Ricky Rizal membantah skenario Ferdy Sambo.

Hal itu, berdasarkan keterangan dari pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar.

Itu semua, kata pengacara Bripka RR tak lepas dari dukungan keluarga dan istri dari klien saya.

Menurutnya, keluarga Bripka RR terus memantau kasus Brigadir J ini.

Kemudian mereka (keluarga Bripka RR) melihat peran Ferdy Sambo yang menjadi master Mind dalam kasus ini.

“Iya, mungkin mendengar berita yang jelek-jelek tentang kasus Ferdy Sambo ini. Akhirnya ia minta."

“Iya karena berita-berita rekayasa Ferdy Sambo ini berkembang. Mereka (keluarga Bripka RR) engga mau Bripka Ricky Rizal mengikuti skenario Ferdy Sambo," katanya.

“Karena keluarga Bripka RR itu Polisi semua," sambung Umar, ditirukan suara laki-laki dalam kanal YouTube UNCLE WIRA, Kamis 8 September 2022.

Dikatakannya, sejumlah orang yang berada pada keluarga Bripka RR itu bekerja sebagai abdi negara, seperti Polisi dan TNI.

Dituturkannya lagi, almarhum bapak dari Bripka RR itu pensiunan Polisi dan menjabat Kapolsek.

“Jadi makanya saya dibilang gini ‘tolong jangan, makanya bicara yang benar'."

“Jangan dekati Ferdy Sambo, makanya pakai LPSK kita siapin semuanya," ujar dia.

Meski begitu dia mengaku bahwa Bripka RR masih takut dengan Ferdy Sambo yang pernah jadi atasannya.

Momen itu diketahui saat terjadi pemeriksaan dengan metode konfrontasi.

“Saat itu, penyidik Kepolisian mempertemukan lima tersangka secara bersamaan. Untuk mengiji alibi masing-masing terkait kasus dugaan pembunuhan Brigadir J," katanya.

“Kan engga bisa dihindari juga secara psikologi di takut sama Ferdy Sambo. Kan sewaktu konfrontasi itu Ferdy Sambo itu kan masih ada garang-garangnya kan," tuturnya.

Disisi lain, pengacara Bripka RR itu mengaku melakukan psywar atau perang psikologi dengan Ferdy Sambo.

Umar mengatakan Ferdy Sambo sempat memandangnya secara detail.

Dia menganggap bahwa Ferdy Sambo sedang mencari tahu sosok dirinya.

Diketahui, Bareskrim Polri selesai melakukan pemeriksaan terhadap Bharada Eliezer, Bripka RR dan Om Kuat menggunakan alat pendeteksi kebohongan (Lie Detector) terkait kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, dilansir dari PMJ News Selasa 6 September 2022.

Menurut Andi, pemeriksaan dengan metode ini bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk. Dia tak menjelaskan detail materi pemeriksaan ketiga tersangka dugaan pembunuhan Brigadir J itu.

"Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," katanya.

Selain ketiga tersangka, lanjut Andi, hari ini pihaknya juga akan memeriksa Putri Candrawathi dan asisten rumah tangganya bernama Susi dengan Lie Detector. Sementara untuk Irjen Pol Ferdy Sambo dijadwalkan pada hari ini.

Sebagai informasi, Polri telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pidana pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, asisten rumah tangga sekaligus sopir Om Kuat dan Bripka RR, serta Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Bahkan Bripka RR, atau Ricky Rizal secara tegas mengatakan bahwa tak tahu peristiwa diduga pelecehan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi.

Cerita itu bermula ketika Bharada E dan Bripka RR yang berada di SMA Taruna Nusantara pada 7 Juli 2022 lalu.

“Kala itu, Bripka RR bertemu dengan pamong putra Sambo di asrama SMA Taruna Nusantara."

“Bahkan, dia (Bripka Ricky Rizal) hendak ingin bertemua pamong lainnya yang berada di alun-alun Magelang," kata Umar, menirukan perkataan Bripka RR, dikutip dari YouTube UNCLE WIRA.

Singkat cerita, Bharada E menerima telepon dari Putri Candrawathi, yang menyuruh kedua ajudan itu balik rumah.

Sesampai, Bripka RR dan Bharada E, tidak melihat seorang pun lantai 1.

Karena, mereka berdua naik ke lantai dua dan melihat Susi sedang menangis.

“Sedangkan Om Kuat dalam kondisi tegang dan panik," ucapnya lagi.

Kemudian, Bripka Ricky Rizal menanyakan peristiwa itu kepada Om Kuat. Lantas Om Kuat menceritakan yang mana dia (Om Kuat) melihat Brigadir J di tangga dan langsung lari saat Om Kuat tegur.

“Terus, saya (Om Kuat) memerintahkan Susi asisten rumah tangga itu memeriksa kondisi Putri Candrawathi," katanya lagi.

“Berdasarkan pengakuan atau keterangan dari Bripka RR bahwa Om Kuat dan Susi mendapati Putri Candrawathi tergeletak di kamar mandi.

“Lalu Brigadir J datang kembali hendak mau jelaskan ke Om Kuat tetapi Yosua menangis dan dihalangi Om Kuat dengan pisau," ujar pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar.

Pasca itu, Bripka RR melihat kondisi Putri Candrawathi atas permintaan Om Kuat.

“Saat itu, Bripka RR melihat Putri Candrawathi sudah berbaring di dalam kamar lantai 2." ucapnya.

Bahkan, klien saya pun menanyakan apa yang terjadi kepada Putri Candrawathi.

“Namun Putri Candrawathi tak menjawabnya, hanya menanyakan posisi Brigadir J dimana," ungkapnya.

Sebelum, memanggil Brigadir J, Bripka RR mengamankan senjata terlebih dahulu.

“Ricky Rizal berinisiatif mengamankan senjata bersama Bharada E, yang berada di kamar ADC lantai 1," tuturnya.

Bripka RR takut ketika senjata tak diamankan, karena Brigadir J sempat besitegang dan dihalangi Om Kuat dengan pisau.

Lalu, Bripka RR mencari Brigadir J, dan temukannya di depan rumah.

Bahkan Bripka RR, sempat menanyakan apa yang terjadi kepada Brigadir J.

“Brigadir J, tak tahu alasan Om Kuat marah padanya," ucap Bripka RR, menirukan perkataan Brigadir J kala itu.

Setelah itu, Bripka RR membujuk Brigadir J untuk bertemu dengan Putri Candrawathi, karena diminta langsung.

“Selang berapa lama Brigadir J, mau bertemu dengan Putri Candrawathi di kamar lantai 2," katanya.

Se sampainya, kata Bripka RR, Yosua duduk di lantai dan Putri Candrawathi berbaring di tempat tidur.

“Bripka RR menunggu di luar kamar, pembicaraan antara Putri Candrawathi dengan Brigadir J tak didengar oleh Bripka RR," imbuhnya. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat Seputar Tangsel YouTube UNCLE WIRA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah