Kesaksian Bharada E dan 3 Jenis Peluru Memperkuat Dugaan Putri Candrawathi jadi Penembak Ketiga Brigadir J

- 15 September 2022, 05:19 WIB
Kesaksian Bharada E dan 3 Jenis Peluru Memperkuat Dugaan Putri Candrawathi jadi Penembak Ketiga Brigadir J
Kesaksian Bharada E dan 3 Jenis Peluru Memperkuat Dugaan Putri Candrawathi jadi Penembak Ketiga Brigadir J /foto ANTARA/edit Teras Gorontalo/

 

TERAS GORONTALO - Bersama Ferdy Sambo dan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi menjadi tersangka kasus Brigadir J.

Meski telah menjadi tersangka, hingga saat ini Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo belum ditahan.

Misteri kematian Brigadir J makin bertambah dengan ditemukannya 3 jenis peluru yang bersarang ditubuh Brigadir J.

Bahkan kesaksian versi Bharada E yang mengaku jadi penembak pertama memperkuat dugaan Putri Candrawathi menjadi penembak ketiga Brigadir J.

Belum lama ini, Komnas HAM menyebut ada orang ketiga yang menembak Brigadir J, selin Bharada E dan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Kondisi Bharada E Setelah Jujur, Bongkar Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J

Nama Putri Candrawathi pun diduga menjadi orang ketiga yang menembak Brigadir J.

Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo masih terus berlanjut.

Penembakan terhadap Brigadir J ini ternyata ditemukan beberapa kejanggalan oleh penyidik.

Ditemukan oleh penyidik bahwa terdapat ketidaksesuaian terkait jumlah selongsong peluru yang ada di tubuh Brigadir J dengan klaim jumlah tembakan yang disampaikan oleh para tersangka.

Ada pun kejanggalan lain, terkait ditemukannya tiga jenis peluru dari tiga produsen senjata yang berbeda di TKP, sehingga penyidik menduga ada 3 orang yang melakukan penembakan terhadap Brigadir J.

Akhir-akhir ini muncul dugaan terkait istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi, yang diduga ikut serta dalam penembakan berencana Brigadir J.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Asal Rekening Gendut Para Ajudan Ferdy Sambo, Alur Keuangan Putri Candrawathi Terkuak

Hal ini pun mencuat setelah penyidik mengungkapkan sederet kejanggalan yang ditemukan di tempat kejadian perkara.

Dikutip dari Ayo Semarang, selain itu, penyidik juga menemukan dan menyita 6 peluru berkode PIN 9 CA, 14 peluru berkode S&B, dan 1 butir peluru berkode LZ Luger 9 mm.

Dugaan mengenai istri Ferdy Sambo yang ikut menembak Brigadir J sampai saat ini masih belum dipastikan benar.

Tetapi, Berdasarkan hasil autopsi, kuasa hukum keluarga Brigadir J, yakni Martin Lukas Simanjuntak mengatakan, bahwa terdapat 5 tembakan masuk dan 4 tembakan keluar dari tubuh korban.

Dari hal tersebut, Martin mengungkapkan bahwa ia telah mendapat informasi mengenai 3 jenis peluru di tubuh Brigadir J dari sumber yang ia terima.

Ditambah dengan adanya pernyataan dari Komnas HAM yang menduga Putri Candrawathi turut menembak Yosua atau Brigadir J.

Tetapi, hal itu tidak mencuat ke publik sehingga Martin menduga adanya kompromi di antara para tersangka pembunuhan berencana ini, seperti kongkalikong.

Baca Juga: Akhirnya Bripka RR Jujur, Kronologi Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi Oleh Brigadir J, Ferdy Sambo Menangis

"Ini menegaskan bahwa masih ada kompromi, dugaan kompromi antara para tersangka," ungkap Martin yang dikutip dari TV One.

Selain hal tersebut, Martin kuasa hukum keluarga Brigadir J juga menyampaikan bahwa, tersangka lain yakni Bharada E yang mengaku sebagai penembak pertama dan Ferdy Sambo sebagai dalang menjadi penembak terakhir.

Tetapi, Bharada Eliezer masih belum menyimpulkan terkait jumlah penembakannya 2 orang.

"Kalau kita ikuti kata-kata itu kan berarti kalau yang terakhir FS, kalau 3 yang nembak, berarti ada lagi di tengah-tengah,” lanjut Martin.

Kompromi itu dibuat-buat, hanya untuk membuat Putri Candrawathi istri Sambo bebas.

Kesaksian Bharada E

Sebagaimana diketahui, Bharada E disebut jujur dalam uji kebohongan menggunakan tes lie detector.

Polri pun menyatakan bahwa ketiganya memberikan keterangan yang jujur saat diperiksa.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, pengacara Bharada E, Ronny Talapessy membeberkan pertanyaan apa yang membuat kliennya terdeteksi jujur dalam uji kebohongan tersebut.

"Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga," katanya, Sabtu, 10 September 2022.

“Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak (Brigadir J),” ujarnya, melanjutkan.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan bahwa jawaban Bharada E terhadap pertanyaan tersebut membuatnya terdeteksi tidak melakukan kebohongan.

“Klien saya menjawab ‘Saya pertama dan FS yang menembak terakhir’,” ucapnya.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat YouTube TV one Ayo Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah