Bukti Terbaru, Misteri Bisikan Nyonya Putri Kepada Kuat Maruf: 'Jangan Ribut'

- 28 September 2022, 17:37 WIB
Bukti Terbaru, Misteri Bisikan Nyonya Putri Kepada Kuat Maruf: 'Jangan Ribut'
Bukti Terbaru, Misteri Bisikan Nyonya Putri Kepada Kuat Maruf: 'Jangan Ribut' /Pikiran Rakyat/ Edited Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Kasus dugaan pelecehan seksual Brigadir J terhadap Putri Candrawathi masih terus ditelusuri kebenarannya.

Kendati lebih dari sebulan Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka, dirinya pun masih belum ditahan karena alasan kemanusiaan.

Publik pun mulai menganalisa bahwa kasus ini sengaja diperlambat.

Selain itu publik menilai bahwa mencuatnya kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J ini sengaja ditimbulkan agar masa hukum Ferdy Sambo menjadi ringan.

Berbagai perspektif mulai muncul, baru terkuak ternyata dari berbagai kesaksian yang muncul, banyak kejanggalan yang menyeruak berdasarkan materi sidang etik Ferdy Sambo yang menghadirkan para tersangka tentang peristiwa di Magelang.

Kesaksian dari mereka bila dirunutkan secara kronologis terkesan ganjil.

Baca Juga: Konsorsium 303, Belum Ada Tindakan Signifikan Dari Kapolri?

Salah satunya bila Putri Candrawathi telah diperkosa atau dilecehkan Brigadir J sebelum dirinya ditemukan tergeletak di kamar mandi oleh Susi ARTnya, mengapa ia meminta Bripka RR mencari Brigadir J?.

Tak hanya menanyakan keberadaannya, Putri Candrawathi meminta Bripka RR memanggil Brigadir J, berdasarkan pengakuan Ricky disidang Etik yang sama seperti dikutip di akun Youtube Uncle Wira.

Bertepatan kejadian itu Brigadir J keluar dari rumah Ferdy Sambo di Magelang.

Bripka RR mendapati Brigadir J sedang berada di rumah tetangga sehingga Ia menyampaikan bahwa Nyonya Sambo memanggilnya.

Awalnya Brigadir J sempat menolak untuk memenuhi panggilan Putri Candrawathi namun Bripka RR terus membujuknya hingga ia bersedia.

Brigadir J pun menemui Putri Candrawathi dan sempat berbincang empat mata.

Sementara, Bripka RR yang harus berjaga di dekat pintu kamar mengaku tidak bisa menguping perbincangan antara Putri Candrawathi dan Brigadir J tersebut.

Selain dari keterangan Bripka RR, ada juga sikap ganjil yang menyeruak dari pernyataan Kuat Maruf yang juga sekaligus sopir kepercayaan Ferdy sambo dihadapan dewan etik Polri.

Kuat Maruf akhirnya mengakui bahwa dirinya sebenarnya tidak tahu apa yang telah terjadi kepada Putri Candrawathi karena dirinya sendiri tidak berani bertanya.

Kuat Maruf hanya mendapat keterangan singkat dari Putri Candrawathi bahwa Brigadir telah berlaku sadis, namun usai menyatakan itu pula Putri Candrawathi sempat menyampaikan nasihat kepada Kuat Maruf itu agar tidak ribut dengan Brigadir J dan menyelesaikan masalah itu secara baik-baik.

Pasca kejadian di kamar mandi itu, senjata yang dikuasai Yosua yakni pistol HS-9 dan senjata laras panjang disita dan disembunyikan oleh Bripka RR.

Selain itu dalam perjalanan pulang ke Jakarta pada tanggal 8 Juli Tahun 2022, Brigadir J pun tidak lagi menyupiri Putri Candrawathi.

Baca Juga: Profil Dan Biodata Lengkap Dendy Sulistyawan, Polisi Yang Cetak Gol Kemenangan Indonesia Vs Curacao

Sikap Putri Candrawathi pun semakin ganjil setelah menyarankan demikian kepada Om Kuat Maruf.

Sebaliknya, Putri Candrawathi menuruti saran Kuat Maruf untuk melaporkan apa yang telah dialaminya kepada suaminya Ferdy Sambo.

Begitu tiba di Jakarta, Putri Candrawathi mengajak Ferdy Sambo untuk berbincang dan menyampaikan bahwa Brigadir J telah melakukan sesuatu merendahkan harkat dan martabat keluarga terhadap dirinya.

Peristiwa di Magelang itulah yang kemudian dalam BAP Ferdy Sambo yang disampaikan dalam sidang etik kasus pembunuhan Brigadir J.

Dalam BAP itu Ferdy Sambo mengungkapkan dari cerita istrinya itu telah terjadi dugaan pemerkosaan oleh Brigadir J saat Putri beristirahat.

Ferdy sambo yang kini telah menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J itu mengungkapkan bahwa, dugaan pemerkosaan itu diceritakan langsung oleh Putri Candrawathi kepada dirinya ketika istrinya itu baru saja tiba setelah perjalanan dari Magelang di rumah pribadi mereka yang berada di Jalan Saguling 3 nomor 29 Duren Tiga Jakarta Selatan.

Pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dilatarbelakangi peristiwa yang terjadi di rumah Ferdy sambo di Magelang.

Pada hari peristiwa itu Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo terus menangis usai ditemukan tergeletak di kamar mandi oleh ART Ferdy Sambo bernama Susi di Magelang.

Menurut Kuat Maruf, sopir sekaligus ART kepercayaan Ferdy Sambo yang pertama kali menemukan putri tergeletak di kamar mandi.

Saat itulah Putri Candrawathi diduga menelepon dua ajudannya pada itu Kamis tanggal 7 Juli Tahun 2022 sekitar 19.00 WIB.

Sementara, Bripka RR dan Bharada E saat itu baru saja selesai mengantar makanan dan kipas angin untuk anak Ferdy Sambo yang sekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang.

Ketika Putri Candrawathi menelepon, keduanya sedang singgah di Masjid Agung dekat alun-alun Magelang untuk menemui pengasuh anak Ferdy Sambo di SMA Taruna Nusantara.

Di ujung telepon Putri Candrawathi terdengar menangis. Putri Candrawathi meminta kedua ajudan itu segera pulang hanya sekitar 15 menit keduanya tiba di rumah Ferdy Sambo di Magelang.

Baca Juga: Terungkap, Bukan Hendra Kurniawan, Sosok Ini Yang Pertama Hadir Di TKP Usai Brigadir J Dibunuh

Di rumah Ferdy Sambo, keduanya mendapati sisa-sisa ketegangan.

Bripka RR melihat Susi ART Ferdy Sambo menangis di ujung tangga, sedangkan Kuat Maruf berdiri didepan pintu kamar tempat Putri Candrawathi beristirahat.

Bripka RR bertanya, ada apa Om? kepada Kuat Maruf. Kuat Maruf lantas menceritakan kepada Bripka RR apa yang dirinya ketahui.

Menurut Om Kuat, ia sempat melihat Brigadir J berdiri di tangga, saat melihat Brigadir J itu, Kuat Maruf mengaku segera menghampiri tetapi Brigadir J justru berlari menghindar sambil menangis.

Kuat Maruf kemudian menyuruh Susi memeriksa keadaan Putri Candrawathi, saat itulah Susi mendapati Putri Candrawathi tergeletak di kamar mandi.

Insiden di kamar mandi yang disampaikan oleh Kuat Maruf kepada Bripka RR itu menjadi salah satu peristiwa yang tidak diperagakan sebagai adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.

Diketahui, hingga saat ini, Putri Candrawathi masih terus bersikeras dengan kasus ini seolah dirinya menjadi korban atas kebiadaban Brigadir J.

Bahkan dalam isi SP3 Putri Candrawathi menyebut jika Brigadir J meraba bagian sensitif miliknya.

Namun, di sisi lain tak hanya dilecehkan, ternyata Putri Candrawathi disebut ada adegan jilatan maut yang dilakukan Brigadir J saat di Magelang.

Kini mulai terungkap hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J melalui Susi yang merupakan ART Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Sebagaimana diketahui, kini Putri Candrawathi dan Brigadir J sedang jadi sorotan publik.

Belakangan oun diduga BAP ART Susi bocor, dan berisi soal pengakuan hubungan terlarang Putri Candrawathi dan Brigadir J.

Susi merupakan saksi peristiwa di Magelang yang diduga membuat Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Nama Susi disebut usai kasus Brigadir J yang turut menyeret Om Kuat, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Susi disebut sebagai saksi utama dalam peristiwa yang terjadi di Magelang.

Susi juga pernah dipanggil Komnas HAM terkait kasus Brigadir J.

Susi juga menjalani pemeriksaan uji kebohongan memakai Lie Detektor bersama Putri Candrawathi.

Sebagaimana diketahui, Susi adalah saksi utama selain Kuat Maruf terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Dilansir Teras Gorontalo dari Youtube Anjas Asmara di Thailand menyebut, dugaan BAP Susi ART Putri Candrawathi itu menduga hubungan terlarang Putri Candrawathi dengan Brigadir J itu jalan 7 bulan.

Sebelumnya diketahui bahwa Bripka RR akui lihat Om Kuat dalam keadaan tegang dan panik.

Awalnya, Bripka RR mengikuti skenario Ferdy Sambo, tapi akhirnya, Bripka RR berani melawan hingga membongkar skenario Ferdy Sambo.***

 

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: YouTube UNCLE WIRA YouTube Anjas Asmara di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x