Kapolri Didesak Hentikan Pertandingan yang Digelar PSSI Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan

- 3 Oktober 2022, 19:36 WIB
Kapolri Didesak Hentikan Pertandingan yang Digelar PSSI Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan
Kapolri Didesak Hentikan Pertandingan yang Digelar PSSI Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan /ANTARA/

TERAS GORONTALO - Pasca tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan, yang tewaskan 127 orang usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya FC terus mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri agar menghentikan pertandingan liga 1 yang diselenggarakan oleh PSSI sebagai evaluasi.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mempertanyakan sistem pengamanan yang dijalankan oleh pihak Polri saat melaksanakan pengamanan di stadion Kanjuruhan.

“IPW mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi,” ucap Sugeng dikutip Teras Gorontalo dari Pikiran-Rakyat.com, Senin 03 September 2022. 

Baca Juga: Jaksa Penuntut Umum Kasus Ferdy Sambo Ditempatkan di Safe House, Ketua Komjak RI: Agar Transparan dan ..

Sugeng berharap agar Polri bisa mengusut tuntas tragedi berdarah yang menewaskan ratusan orang di stadion Kanjuruhan.

Lanjut Sugeng, jangan sampai tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan menguap begitu saja sementara proses pidana tak berjalan seperti yang terjadi di stadion Lautan Api Bandung, di mana 2 supporter bobotoh tewas, namun menguap begitu saja.

Bukan hanya itu bahkan menurut Sugeng Teguh Santoso bahwa Presiden Jokowi harus melakukan pengawasan khusus terhadap persepakbolaan di tanah air karena sering terjadi kericuhan dalam pertandingan sepak bola.

“Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional,” tandas Sugeng. 

Baca Juga: Jaksa Dituntut Punya Pengalaman, Integritas dan Profesionalitas dalam Kasus Ferdy Sambo

Diketahui, tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada sabtu 1 Oktober 2022 tersebut telah menelan korban sebanyak 127 orang meninggal dan masih sekitar 180 orang masih dalam perawatan medis.

Kejadian miris ini bermula ketika 3.000 suporter Aremania merangsek turun ke lapangan karena tidak menerima Singo Edan dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3, di kandang mereka.

Hal ini membuat polisi yang berjaga di area stadion turut mengeluarkan gas air mata untuk menghalau ribuan suporter yang turun ke lapangan.

Kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan Malang ini menambah deretan daftar tragis kerusuhan paling mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia, bahkan dunia

Beberapa tragedi kematian pernah menyelimuti dunia sepak bola Indonesia, sikap anarkis yang akhirnya merenggut nyawa.***

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah