Kemudian, ketika perjalanan di Jakarta, Irma Hutabarat membeberkan Brigadir J mengirimkan sebuah pesan WhatsApp kepada Putri Candrawathi.
Dalam pesan tersebut, Brigadir J meminta agar senjatanya dikembalikan.
"Ibu, bolehkah dikembalikan senjata saya," ucapnya menirukan isi chat WhatsApp Brigadir J.
Irma menuturkan, ajudan Ferdy Sambo itu tidak tahu akan dibunuh.
Selain itu, kedua senjata tersebut tidak pernah kembali.
"Dia tidak tahu akan dibunuh atau dibantai, tetapi dua senjata, satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan," ujarnya.
Dengan dilucutinya senjata Brigadir J sehari sebelum pembunuhan, Irma Hutabarat mengaku menduga peristiwa di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan memang sudah direncanakan.
Baca Juga: Cicilan Rizky Bilar Bernilai Bombastis? Lesti Kejora Bingung, Terima Hadiah Namun Jadi Beban Pribadi
Senada dengan Irma Hutabarat, Soleman B Ponto merasa janggal apabila senjata Brigadir J sampai disita.
"Secara normatif dia sudah dikasih senjata, ya sudah. Itulah salah satu petunjuknya," ucap Soleman B Ponto.