Hal itu ia ungkapkan pada pengakuan BAP-nya yang menjadi saksi sekaligus tersangka atas kematian Brigadir J.
Kuat Maruf membuat pengakuan bahwa saat itu ia melihat Brigadir J sedang berdiri di sebuah tangga.
Kemudian, Kuat meminta asisten rumah tangga (ART) berinisial S untuk memeriksa kondisi Putri Candrawati.
Ternyata, Putri ditemukan di kamar mandi dalam kondisi tergeletak tidak tahu kenapa.
Namun, Kuat Maruf tidak menjelaskan secara rinci perlakuan apa yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawati.
Sebelum kejadian, Brigadir J menangis dengan mendapatkan informasi dari S bahwa ia sempat marah hingga membanting pintu dapurnya.
Kuat tidak begitu menanggapi karena sedang sibuk menelpon di teras rumahnya. Setelehnya, ia menengok ke dalam dari kaca melihat Brigadir J sedang turun tangga.
Ia merasa ada yang mengganjal, kemudian ia meneriaki J dari luar sambil menggedor-gedor kaca.
Kuat mengatakan, Brigadir J berlari ke arah daput yang tembus ke garasi mobil sampai ia berhadapan dengan Kuat Maruf lalu berbalik sambil berlari.
Melihat Putri Candrawati tergeletak di kamar mandi, Kuat Maruf bersama dengan S membopongnya, lalu tak lama J datang kembali.