Network
TERAS GORONTALO - Partai Demokrat Korea Selatan memutuskan untuk menyelidiki penyebab terjadinya tragedi festival Halloween di Itaewon.
Tragedi Halloween Itaewon ini diketahui banyak mayarakat tewas atau memakan korban akibat kerumunan pengunjung berdesak-desakan saat mencoba melarikan diri dari tempat kejadian.
Sebanyak 151 orang dikabarkan tewas dalam tragedi Halloween, sedangkan banyak juga korban lain yang mengalami luka-luka.
Dilansir dari SBS news, sehubungan dengan terjadinya tragedi Halloween di Itaewon, Partai Demokrat Korea Selatan langsung membentuk badan penanggulangan.
Badan penanggulanan ini dibentuk untuk menangani kerusakan dan menyiapkan tindakan pencegahan sehubungan dengan tragedi Halloween yang membuat 151 warag tewas di Itaewon.
Tragedi Halloween ini disampaikan oleh Juru bicara partai Demokrat Korea Selatan pada briefing setelah pertemuan darurat tingkat tinggi di Majelis Nasional hari ini, 30 Oktober 2022.
Baca Juga: Insiden Halloween Itaewon, KBRI Seoul Konfirmasi Ini
"Nama organisasi tersebut belum diputuskan, dan Penasihat Tertinggi Park Chan-dae telah memutuskan untuk mengoperasikannya," kata jubir partai Demokrat, Kim Eui-Gyeom.
Selain itu juru bicara Kim menekankan hal yang paling penting dan prioritas adalah menangani kerusakan dan menyiapkan tindakan pencegahan agar tragedi seperti yang terjadi di Itaewon tidak terulang lagi.
"Mengenai penyebab kecelakaan itu, organisasi penanggulangan mungkin akan melakukannya, dan saya pikir itu akan dilakukan nanti," tambahnya.
Partai Demokrat juga memutuskan untuk mengadakan Komite Keamanan Administratif Majelis Nasional Korea Selatan.
Selain itu, Partai Demokrat memutuskan untuk memfokuskan kekuatan partainya untuk memperbaiki situasi dengan menangguhkan atau menunda sepenuhnya jadwal pemilihan ketua nasional yang dijadwalkan pada hari itu.
Awalnya, sesi pidato bersama para calon ketua nasional Korea Selatan dijadwalkan pada hari itu akan tetapi dibatalkan.
"Ada banyak acara festival di pesta di musim gugur, tetapi kami memutuskan untuk membatalkan semuanya," kata kim.***
