Network
TERAS GORONTALO - Mantan polisi bernama Ismail Bolong belakangan ini menjadi perbincangan hangat.
Wajar saja, Ismail Bolong seakam membuka tabir persaingan antara jenderal ditubuh Polri.
Pengakuan Ismail Bolong di media sosial terkait adanya setoran dari bisnis tambang ke para perwira tinggi (Pati) Polri menjadi salah satu hal yang paling diperbincangkan.
Baca Juga: Presenter Cantik TNI Sertu Rizka Nurjanah Akhirnya Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Lawan Tumor Otak
Ada dua nama yang disebut oleh Ismail Bolong dalam videonya.
Yang pertama adalah Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto dan kedua adalah Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Nama Hendra Kurniawan menarik untuk dibahas.
Pasalnya Hendra Kurniawan merupakan anak buah dari Ferdy Sambo yang terjerat kasus pembunuhan Brigadir J.
Awalnya Ismail Bolong mengaku jika dirinya melakukan setoran uang milyaran rupiah ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Uang yang disetor oleh Ismail Bolong merupakan uang dari bisnis pengepulan ilegal penambangan batu bara.
Namun, belakangan ini Ismail Bolong menggatakan jika video pengakuan tentang setoran ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dibuat atas tekan dari Hendra Kurniawan.
Saat itu Hendra Kurniawan masih menjabat sebagai Karo Paminal Divpropam Polri.
Baca Juga: Breaking News! Balai Kota Bandung Alami Kebakaran Hebat, Perbaikan Atap Diduga Jadi Penyebab
Menurut Ismail Bolong, jika video ini sengaja dibuat untuk menyudutkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Apa yang diungkapkan oleh Ismail Bolong seakan membongkar aksi saling sikut ditubuh Polri.
Naasnya, saling sikut ini malah dilakukan oleh para jenderal yang harusnya menjadi teladan.
Isu perang bintang ini juga sampai ke telinga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Ia tidak membantah isu adanya perang bintang di Kepolisian Republik Indonesia (Polri), terutama dalam isu mafia tambang ilegal.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Bantah Ferdy Sambo Swab PCR Saat Penembakan Brigadir J
Perang bintang yang dimaksud, yaitu saling serang para periwira tinggi (Pati) Polri terkait dugaan pelaggaran hukum yang dilakukan.
"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," kata Mahfud MD dilansir dari Youtube Refly Harun.
Jika pengakuan Ismail Bolong tentang saling sikut antara Jenderal ini benar adanya, maka menarik untuk ditunggu siapa saja jenderal polisi yang terlibat dalam kasus ini.***
