Kemudian, temuan TGPF ini ditelusuri oleh tim teknisi, yang berada di bawah pengawasan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, yang saat itu masih dijabat oleh Komjen Pol Idham Azis.
Baca Juga: Viral! Manchester United Copot Gambar Raksasa Ronaldo di Old Traford
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi sempat menyoroti kejanggalan dari temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Pasalnya, ada satu kasus besar yang sama sekali tidak disebutkan dalam kesimpulan kerja tim, padahal mungkin saja ada kaitannya dengan penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Kasus yang dimaksud adalah skandal buku merah, yang merupakan alat bukti penting dalam kasus suap Uji Materi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang sedang disidik KPK.
“Apa yang disampaikan TGPF, tentang kasus-kasus yang pernah ditangani Novel, justru ada beberapa kasus penting yang tidak disebut. Termasuk kasus impor daging sapi, di mana ada dugaan penghilangan catatan dalam buku merah,” tulis pernyataan Zaenur Rahman, dari Pusat Kajian Anti Korupsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Beberapa fakta di bawah ini, semakin menguatkan dugaan adanya kaitan antara skandal buku merah, penyerangan terhadap Novel Baswedan, dan aliran dana ke Tito Karnavian.
1.Temuan Rekaman CCTV di Ruang Kolaborasi KPK.
Sebelumnya telah beredar rekaman CCTV, yang memperlihatkan detik-detik ketika penyidik KPK sedang merusak barang bukti buku merah tersebut.
Dalam video berdurasi 1 jam 48 menit itu, terlihat penyidik KPK Rufriyanto, Harun, Roland Ronaldy, dan 2 orang lainnya, tengah berada dalam sebuah ruangan.