Network
TERAS GORONTALO – Bharada E atau Richard Eliezer yang merupakan salah satu tersangka dalam kasus kematian Brigadir J mulai bernyanyi di pengadilan.
Kasus tewasnya Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo mulai terungkap di persidangan.
Richard Eliezer secara terbuka dan lugas memberikan kesaksian setiap detail kejadian yang menghilangkan nyawa Brigadir J.
Tak hanya itu Bharada E juga membantah keterangan Ricky Rizal atau Bripka RR belum lama ini memberikan kesaksian.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Prediksi Skor Portugal vs Swiss, Berikut Link Live Streaming dan Siaran Langsung
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Uncle Wira Bharada E mengungkapkan bahwa kesaksian Ricky Rizal semuanya salah.
Setelah Ricky Rizal memberikan beberapa poin kesaksian mengenai tewasnya Brigadir J, Hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa lain yaitu Kuat Maruf dan Richard Eliezer.
Namun dalam kesempatan ini Kuat Maruf tidak memberikan tanggapan karena menurutnya banyak yang dia tidak tahu mengenai poin-poin yang disampaikan Ricky Rizal.
“Bagaimana tanggapan saudara atas kesaksian saudara Ricky, apakah benar semua? Salah semua? Benar sebagian? Salah sebagian atau tidak tau menau?,” tutur Hakim meminta pendapat Kuat Maruf.
“Terimakasih yang Mulia, karena banyak yang tidak tahu jadi saya tidak memberi tanggapan Yang Mulia,” jawab Kuat Maruf menanggapi pertanyaan Hakim.
Kemudian Hakim memberikan kesempatan kepada Richard Eliezer untuk memberikan tanggapan atas kesaksian Ricky Rizal.
Berbeda dengan Kuat Maruf, Bharada E memberikan tanggapan atas kesaksian yang disampaikan Ricky Rizal dalam persidangan tersebut.
“Baik terimakasih Yang Mulia.., kebanyakan salah Yang Mulia,” jawab Richard Eliezer
Sontak Hakim meminta penjelasan yang salah dari kesaksian Ricky Rizal kepada Richard Eliezer.
Kemudian Richard Eliezer mulai menjelaskan satu per satu poin yang salah dari kesaksian Ricky Rizal.
“Pertama di tanggal 7 Yang Mulia, jadi tanggal 7 itu masalah waktu, tadi bang Ricky menjelaskan bahwa tanggal 7 itu kita tidur cepat, padahal pada faktanya saya tidur stengah 12 Yang Mulia. Jadi ada rentan waktu yang cukup lama dari stengah 8 ketika kami sampai di Magelan, saya bersama bang Ricky. Pembicaraan antara bang Ricky di lantai dua itu agak lama Yang Mulia,” tutur Richard Eliezer membantah kesaksian Ricky Rizal.
Selanjutnya Bharada E menjelaskan poin kedua yang salah dari kesaksian Bripka RR yaitu mengenai penembakan di Duren Tiga.
“Bang Ricky tadi menjelaskan tidak mendengarkan, dalam jarak sedekat itu mungkin bang Ricky mendengarkan tapi mungkin tidak mau bicara, tapi terserah bang Ricky Yang Mulia,” jelasnya.
Selanjutnya dia menjelaskan mengenai kesaksian yang berhubungan dengan rencana Ricky Rizal untuk mencelakakan mobil.
“Jadi pada saat itu bang Ricky menyampaikan ke saya, ingin menabrakan itu jadi posisi di lantai dua Yang Mulia jadi itu hanya saya sama bang Ricky tidak ada saksi lain,
Bang Ricky sempat bertanya ke saya, mengatakan ke saya untuk menabrakan almarhum, saya menanggapi juga
Oh kalo abang nabrak, abang celaka juga, lalu dia menjelaskan tapi terpotong ketika ibu sama Om Kuat masuk,” tutur Richard Eliezer.
Menurut Eliezer bahwa saat itu mereka berbicara sangat terbuka satu dengan yang lain karena mereka masih satu skenario.
“Kenapa kita se luwes itu kita berbicara, karena kita masih satu skenario Yang Mulia, kita masih satu pikiran yang sama kan belum ada berdiri masing-masing ini,” tambah Richard Eliezer.
Kemudian Richard Eliezer juga membantah mengenai kesaksian Ricky Rizal yang tidak mengetahui perihal sarung tangan menurut Bharada E hal itu tidak masuk akal.
Dan kesksian Ricky Rizal yang tidak melihat ketika Ferdy Sambo menembak, Richard Eliezer menuturkan bahwa hal tersebut tidak mungkin dalam jarak yang sangat dekat.
“Terus dengan sarung tangan Yang Mulia, untuk tidak melihat sarung tangan itu saya rasa itu tidak masuk akal juga,” tutur Richard Eliezer.
“Yang terakhir tentang pak Ferdy Sambo menembak juga, untuk tidak menembak dengan jarak yang sedekat itu sangat tidak mungkin Yang Mulia,” ungkapnya.***
