Network
TERAS GORONTALO – Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat mulai terungkap, dimulai dari Richard Eliezer yang mengajukan diri menjadi justice collaborator hingga keterangan para saksi yang terkait kasus yang di dalangi Ferdy Sambo.
Richard Eliezer membeberkan berbagai peristiwa yang dia ketahui ketika dalam persidangan, hal ini membuat kepingan puzzle kasus Brigadir J semakin terungkap.
Hakim terus menggali motif kuat pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo karena diduga kasus ini masuk dalam tindak pidana pembunuhan berencana.
Baca Juga: Rival Abadi Yamaha NMAX Muncul, New VMAX 175 Tampil Beda
Richard Eliezer mulai mengungkap hal-hal menarik di persidangan hingga membuat banyak nama terseret untuk menjadi saksi dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Belum lama ini Brigjen. Pol. Benny Ali, S.H., S.I.K yang merupakan seorang Perwira Tinggi Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Karo Provos Div Propam Polri ini pun terlibat dalam pusaran kasus tewasnya Josua.
Benny Ali kini menjalani pemeriksaan dalam dugaan keterlibatan dalam kematian putra Samuel Hutabarat itu.
Namun ketika Benny Ali memberikan kesaksian dalam persidangan tersebut tiba-tiba pengacara Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang memotong kesaksian yang disampaikan Benny Ali
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Uncle Wira, Benny Ali mulai menceritakan hal yang terjadi usai penembakan terhadap kekasih Vera Simanjuntak itu.
Baca Juga: Kumpul Kebo di RKUHP Hanya Berlaku Pada Pasangan Lawan Jenis, Lalu Bagaimana dengan LGBT ?
Benny Ali mulai bertanya seputar peristiwa apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kronologi kejadian nya.
“ini kejadian nya apa, apa yang terjadi, akhirnya adalah beberapa keterangan saksi, jadi waktu itu kebetulan ada Richard, Richard itu begitu dilihat saya sama Pak Santo senjatanya masih ada di pinggang,” ungkap Benny Ali
Benny menjelaskan momen ketika Eliezer menceritakan skenario palsu kepadanya saat diperiksa.
“Selesai itu saya tanya, ini kejadian nya gimana, ‘saya lagi diatas pak sama Kuat, saya dengar teriakan saya turun ternyata Josua keluar ditanya ada apa bang? Langsung nembak akhirnya terjadi tembak menembak?” tutur Benny.
Benny melanjutkan, dia menuturkan bahwa Kuat memberikan kesaksian juga berdasarkan skenario yang dibangun Ferdy Sambo.
“Yang ada lagi siapa? Waktu itu ada Kuat sama Ricky. Tapi nanya nya bukan nanya langsung, itu gimana? Ia ndan saya diatas kata si Kuat, tapi waktu terjadi saya takut saya tiarap,” lanjut Benny
Kemudian Benny menuturkan bahwa Ricky Rizal juga mengatakan bahwa kejadian tersebut seperti yang di skenario palsu Sambo
“Abis itu begitu juga si Ricky, Ricky saat itu ada di carport ketika ada kejadian tembak menembak dia masuk, dia hanya mengintip, ada tembak menembak,” ungkapnya
Hakim kemudian bertanya apakah ketiga saksi itu memberikan kesaksian secara lancar kepada Benny Ali.
“Jadi tiga saksi itu bercerita lancar kepada saudara?,” tanya Hakim
Kemudian Benny membenarkan bahwa Ricky dan Kuat bercerita dengan lancar kepadanya, kemudian Benny melanjutkan bertanya kepada Ricky mengenai keberadaan Putri Candrawathi.
“Selanjutnya saya tanya, ibu mana? ‘ibu sudah di Saguling,” tuturnya.
Kemudian hakim menjelaskan bahwa, Hakim membutukan keterangan Benny Ali karena di persidangan sebelumnya Kuat Maruf dan Ricky Rizal tidak mengakui bercerita lancar mengenai peristiwa kematian Brigadir Josua.
“Saya butuh keterangan saudara karena, di persidangan kemarin, saudara Kuat dan saudara Ricky tidak mengakui bahwa dia tidak bercerita lancar,” ungkap Hakim
Hakim menuturkan lagi bahwa Kuat Maruf tidak bercerita apapun kepada Benny Ali di momen inilah pengacara Ferdy Sambo memotong pembicaraan Hakim dan Benny Ali.
Sontak pengacara Ferdy Sambo langsung ditegur Hakim bahwa pendamping hukum Ferdy Sambo itu akan memiliki kesempatan berbicara.
“Sebentar, nanti saudara mempunyai kesempatan, saya kan nanya kepada saksi bukan nanya kepada terdakwa saudara,” ujar Hakim.***
