2. Pelampung panjang dilepas ke air.
3. Sand mengatakan ‘Bawa Mo dulu’.
4. 3 orang di perahu menunjukkan titik jatuh yang berbeda. Mereka berusaha mengalihkan perhatian dari buritan.
5. Kapal berlabu, namun Ayub masih berdiri di buritan seolah menjaga agar sesuatu tidak muncul ke permukaan.
6. Masyarakat yang mengumpulkan udang, mengambil sample lumpur di bawah sungai, ditemukan 3 meter dari tepian. Lumpur itu lebih cair hingga bisa terlelah dengan nafas ketika seseorang berusaha bernafas di dalamnya.
Dokter Tavatchai Kanchanarin kemudian yakin jika Tangmo Nida bukan tenggelam melainkan dibunuh di tepian sungai dengan cara diseret hingga meninggal.
Hasil otopsi yang ditemukan di tubuh Tangmo Nida persis seperti yang ditemukan pada korban pembunuhan lainnya yang sebelumnya juga dinyatakan meninggal akibat tenggelam.***