Setelah potongan tubuh disatukan, ditemukan ciri ciri korban merupakan seorang pria berusia 18-21 tahun, dengan tinggi kurang lebih 165 cm dan memiliki tubuh yang sedikit gemuk namun tegap, serta memiliki tahi lalat.
Di beberapa bagian tubuhnya, ditemukan juga bahwa sang korban mengidap penyakit samosis atau lubang kencing yang sangat sempit di ujung kemaluannya.
Dr Mun'im Idries mengatakan, pelaku mutilasi merupakan orang yang handal dalam melakukan aksi nya.
Selain potongannya itu ditemukan sangat rapi dan bersih, pekerjaannya ini juga diduga dilakukan dengan waktu yang sangat cepat hanya sekitar 3-4 jam aja padahal untuk sebuah tim forensik profesional itu mereka membutuhkan waktu sekitar 2 jam hanya untuk membedah mayat saja.
Dari hal itu, pihak dokter forensik percaya jika aksi yang dilakukan tersebut tidak hanya 1 orang.
Selanjutnya, pihak dokter juga meyakini jika tubuh korban disayat dengan gergaji besi karena ditemukan bekas gesekan di tulang belakang.
Selama proses penyidikan polisi menemukan beberapa barang bukti yang digunakan sebagai petunjuk untuk mencari siapa yang melakukan hal tersebut.
Hasil penyidikan, ditemukan kantong plastik bekas bungkus buku yang digunakan untuk membungkus beberapa potongan dari daging korban.
Di plastik tersebut ditemukan nama toko yang ada di Jalan Pasar Baru Jakarta Pusat.