Network
TERAS GORONTALO - Terduga pelaku yang tak lain ibu dari korban tindak kekerasan terhadap anak kini ditangani unit PPA Polres Kotamobagu.
Hal tersebut menyusul setelah video tindak kekerasan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri viral di jagat publik.
Kapolres Kotamobagu, melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Dwiadnyana, turut membenarkan bahwa video kekerasan terhadap anak itu terjadi di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara.
Baca Juga: Intip Mobil Super Canggih, Lebih Murah dari Toyota Raize dan Lebih Mewah dari Honda HR-V dan Creta
Terduga pelaku yang merupakan ibu kandung dari korban mengungkapkan dalam BAP, kejadian kekerasan itu terjadi pada bulan November 2022 silam.
Video kekerasan terhadap anak kandungnya itu akhirnya muncul ke publik karena diduga kembali disebarkan oleh salah seorang keluarga pada Januari baru-baru ini.
"Pelaku telah mengakui bahwa kejadian itu terjadi pada bulan November 2022 dan telah selesai secara kekeluargaan, kedua anak ibu tersebut dalam keadaan baik,''ujar Kasi Humas Polres Kotamobagu, disadur Teras Gorontalo dari Humas Polres Kotamobagu.
Perlu diketahui, video kekerasan terhadap anak ini sontak viral dan mengagetkan warganet pengguna facebook.
Pasalnya dalam video viral itu, terlihat seorang ibu tega mengusir anaknya dari rumah dan disuruh mencari tempat tidur di tempat lain.
Lebih parahnya lagi, dalam potongan video selanjutnya, sang ibu berbuat hal yang tak pantas dicontoh. Dirinya tega menarik tangan anaknya yang tengah tidur lelap dan dipaksa, diusir keluar dari rumah.
Video tindakan kekerasan terhadap anak dibawah umur ini akhirnya ramai diserbu warganet dan viral dibagikan di seluruh platform media sosial.
Tak sedikit juga yang mengecam tindakan kekerasan terhadap anak tersebut, apalagi dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.
Baca Juga: BMKG: Berikut 14 Daerah yang Berpotensi Dilanda Banjir Jumat 6 Januari 2023
"Kaluar kaluar, pigi cari tampa tidor dijalang ngoni (Keluar, keluar, pergi cari tempat tidur dijalan kalian)," begitu teriak sang ibu dalam video viral tersebut.
"Kita mo kase mati e, kita mo kase mati samua e (Saya akan bunuh, saya akan bunuh semua)," kata ibu itu dengan teganya mengangkat kerak yang diduga anak bungsunya sambil menangis.
Aksi kekerasan yang dilakukan ibu kandung terhadap anaknya itu diduga sementara karena depresi ditinggalkan suaminya.***
