Sosok Nurnaningsih, Artis Panas Pertama di Indonesia yang Dijuluki Marlyn Monroe

- 13 September 2023, 09:49 WIB
Nurnaningsih
Nurnaningsih /Indonesia Insider/

TERAS GORONTALO - Sebelum muncul artis artis cantik nan terkenal seperti Suzanna, hingga Eva Arnaz , sosok Nurnaningsih sudah populer.

Nama Nurnaningsih menjadi melejit dan populer setelah membintangi film pada tahun 50an.

Nurnaningsih dikenal sebagai artis Bom seks pertama dari Indonesia karena berani tampil vulgar dan panas di televisi.

Baca Juga: Morgan Bermuka Dua! Akibatnya Luffy Menjadi Musuh Besar Angkatan Laut dan Pemerintah Dunia, Buktinya...

Sangking populernya, artis cantik Nurnaningsih sampai juluki sebagai Marlyn Monroe Indonesia.

Lalu bagaimana kisah dan perjalanan hidup dari sosok Nurnaningsih?

Melansir dari YouTube Indonesia Insider, Nurnaningsih merupakan seorang artis yang lahir di Wonokromo, 5 Desember 1928.

Baca Juga: Full SPOILER One Piece 1092: Robot Kuno Bangkit Karena Duel Gear 5 Luffy vs Kizaru, Amukan Kuma Ditahan Akainu

Nurnaningsih memiliki darah bangsawan dan merupakan anak ke 3 dari pangeran Raden Kadjad Kartodarmodjo dan ibu Sukuini Martindjung.

Tidak main main, Ayah Nurnaningsih adalah seorang keturunan raja Yogyakarta dan sang ibu keturunan raja Solo.

Menjadi anak tertua dalam keluarga, orang tuanya berharap agar Nurnaningsih segera menikah ketika usianya sudah layak.

Untuk mewujudkan keinginan kedua orang tuanya, Nurnaningsih pun menikah dengan seorang pria namun hanya bertahan selama 2 bulan.

Hal ini karena keinginan suami kepada Nurnaningsih agar sang istri dirumah dan menjadi ibu rumah tangga saja.

Setelah bercerai, Nurnaningsih pun pergi merantau ke Jakarta untuk melanjutkan cita cita nya menjadi seorang artis yang sudah diinginkan sejak kecil.

Nurnaningsih terinspirasi menjadi artis ketika melihat film yang di perankan oleh Miss Roekiah, seorang artis dan penyanyi keroncong terkenal saat itu.

Dalam buku bertajuk Hiburan Masa Lalu dan tradisi lokal karya Fandy Hutari, diceritakan Nurna memulai perantauan pada usia 25 tahun

Nurnaningsih pun melakukan berbagai latihan mulai dari les vokal kemudian melakukan teater.

Hingga akhirnya mimpi Nurnaningsih terwujud ketika dirinya berhasil membintangi film harapan sutradara legendaris Indonesia, Usmar Ismail.

Sang legenda menunjuk Nurnaningsih untuk berperan dalam salah satu film garapannya yang berjudul Krisis.

Dalam film yang ditayangkan pada tahun 1953 ini, dirinya berperan sebagai Ros dan mendapat peran utama.

Meskipun jadi pemeran utama, Nurnaningsih tidak dibayar tinggi, dan hanya menerima 180 rupiah.

Namun hal itu yang membuat nama Nurnaningsih melambung tinggi dan perusahaan yang sempat dilanda krisis menjadi sukses.

Setahun kemudian, sutradara Jaya Kusuma menawari sebuah peran di film Harimau Tjampa dan beradu akting dengan Bambang Hermanto.

Film tersebut juga meraih kesuksesan yang sangaat luar biasa di antaranya menerima penghargaan terbaik di ajang Festival Film Indonesia, dan musik terbaik di ajang film Asean.

Meskipun demikian, film tersebut juga membuat nama Nurnaningsih menjadi sorotan.

Pasalnya, dalam film tersebut Nurnaningsih menampilkan adegan setengah telanjang yang menggemparkan dalam beberapa detik di film tersebut.

Bahkan media massa kala itu membahas habis habisan adegan setengah telanjang yang di perankan oleh Nurnaningsih.

Melihat Sentimen negatif yang terus beredar, Nurnaningsih pun memberikan jawaban dan tanggapan.

Baginya, adegan tersebut merupakan sebuah eksplorasi dalam seni dan bukan untuk menjelekan seni.

Sejak saat itu,nama Nurnaningsih dijuluki sebagai Marlyn Monroe dari Indonesia.

Namun,eksplorasi tubuh dari Nurnaningsih tidak hanya di televisi saja namun juga di majalah bahkan beredar di negara Amerika dan Italia.

Foto Vulgar Nurnaningsih kala itu sempat diperjual belikan dengan harga 200 rupiah per lembar.

Hal itu juga membuat pihak kepolisian ikut turun tangan dalam menghentikan lajunya penyeberan foto Nurnaningsih.

Meskipun demikian,hal itu tidak membuat jera para penggemar bahkan mereka mencari foto Nurnaningsih di pasar gelap.

Nurnaningsih mengaku jika foto bugil tersebut diambil atas permintaan nya sendiri dan sebagai bahan studi para pelukis.

Nurnaningsih juga menjelaskan ada 6 opsir tentara dan 2 mahasiswa yang membayar demi bisa memotret dirinya telanjang.

Pada masa Soeharto, Nurnaningsih setidaknya sudah membintangi 10 judul film diantaranya Bernafas dalam lumpur tahun 1970, nafsu gila pada 1973,remang remang jakarta pada 1981 malam 1 suro 1988.

Dalam perjalanan cinta nya, Nurnaningsih beberapa kali menikah dan memiliki anak.

Hingga pada 21 Maret 2004, Nurnaningsih wafat pada usia 74 tahun dan dimakamkan di Jakarta Selatan.***

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah