Tak ayal, lamaran itu diterima oleh sang kakak, dengan satu syarat harus menjadi pemimpin di desa tersebut, dan pangeran sulung menyetujuinya.
Akhirnya pesta perkawinan Pangeran sulung dan sang dewi dilangsungkan dengan meriah, setelah itu pangeran sulung dinobatkan sebagai pemimpin desa yang dikenal dengan nama Desa Trunyan.
Nama desa itu diambil dari nama pohon Taru Menyan, Taru berarti pohon dan menyan berarti harum. ***