Astaga! Inilah 5 Fakta Rohingya yang Harus Diketahui, Ternyata Mereka...

- 21 Desember 2023, 20:00 WIB
Astaga! Inilah 5 Fakta Rohingya yang Harus Diketahui, Ternyata Mereka...
Astaga! Inilah 5 Fakta Rohingya yang Harus Diketahui, Ternyata Mereka... /Tangkapan Layar @reuters/

 

TERAS GORONTALO - Perbincangan soal etnis Rohingya yang membuat gaduh masih terus berlanjut hingga saat ini.

Belum lagi perilaku mereka yang dinilai buruk oleh netizen serta ada beberapa isu tentang dugaan sindikat perdagangan orang, hingga dugaan beberapa orang dari pengungsi memiliki KTP Indonesia.

Tidak sampai disitu, gelombang pengungsi Rohingya juga dilaporkan terus berdatangan hingga pemerintah Indonesia terus melakukan upaya agar permasalahan etnis ini bisa segera diatasi oleh pihak berwajib.

Tetapi tahukah anda apa yang menyebabkan Etnis Rohingya ini sampai dibenci oleh beberapa negara bukan hanya Indonesia, Malaysia, Myanmar, tetapi juga negara lainya.

Dilansir dari kanal youtube Republika Mahasiswa, terdapat fakta-fakta menarik Rohingya yang harus kita ketahui.

1. Bukan Orang Myanmar dan tidak Semua Muslim

Fakta yang pertama Rohingya bukanlah etnis asli Myanmar tetapi mereka adalah etnis minoritas yang berasal dari daerah Rakhine yang masuk wilayah bagian Myanmar.

Sebagian besar dari mereka didominasi umat muslim, tetapi ada juga beberapa agama yang dianut oleh mereka, dan yang terjadi di Myanmar bukanlah diskriminasi agama melainkan pembersihan etnis.

Karena memang pemerintah Myanmar tidak mengakui mereka sebagai warga negaranya karena beberapa faktor, salah satu contoh adalah Rohingya dianggap pendatang ilegal dari Bangladesh.

Selain itu, Myanmar juga menganggap mereka sebagai penjajah, di Negara Myanmar sendiri ada empat kelompok besar muslim yang berdiam di sana.

Yaitu keturunan Birma, keturunan India, keturunan Cina, dan yang terakhir adalah keturunan Rohingya sendiri atau mereka biasa menyebutnya keturunan Arakan.

Semua hidup damai dan tenang di Myanmar yang mayoritas penganut Budha, kecuali Rohingya yang selalu bermasalah karena dianggap pendatang ilegal oleh pemerintah Myanmar.

2. Mendapat julukan penghianat dan penjajah

Tentu semua penasaran kenapa sampai etnis mereka dibenci pemerintah Myanmar, seperti pembahasan sebelumnya bahwa ada beberapa faktor sampai Myanmar melakukan itu.

Jika kita tarik sejarahnya kebelakang, semua berawal dari abad ke 18 saat Inggris datang ke Myanmar untuk menjajah negara tersebut, saat itu Bangladesh dan India juga dijajah oleh Inggris.

Mereka akhirnya dibawah Inggris menuju Myanmar untuk bekerja disana, dan yang di bawah Inggris inilah nenek moyang dari etnis Rohingya tersebut.

Dan selama perang dunia kedua, banyak etnis Rohingya yang direkrut Inggris menjadi tentara untuk berperang melawan kaum Budha di Myanmar yang merupakan penduduk asli.

Masyarakat Myanmar merasa mereka dijajah oleh dua negara yakni satu dari kolonial Inggris dan kaum Rohingya yang dianggap sebagai sekutu Inggris.

Akhirnya mereka berkolaborasi menjajah masyarakat Myanmar padahal itu bukan tanah air mereka, lantas mengapa mereka mau membantu Inggris melakukan penjajahan.

Ternyata saat itu masyarakat Rohingya dijanjikan Inggris sebuah tanah di wilayah Myanmar, tetapi akhirnya di tahun 1942 Inggris berhasil dikalahkan.

Inggris berhasil diusir oleh Jepang dari Myanmar dan etnis Rohingya malah tertinggal disana dan tidak bisa pulang ke kampung halaman mereka.

Dari situlah Rohingya menjadi sasaran kebencian dari masyarakat Myanmar, perasaan khawatir akan wilayah mereka direbut juga terus berlanjut hingga saat ini.

Apalagi diperparah dengan kemunculan kelompok bersenjata Rohingya yang bernama Arakan Rohingya Salvation Army atau ARSA di wilayah Myanmar.

Kelompok ini suka menyerang masyarakat sipil dan selalu melakukan aksi Terorisme sehingga mengganggu keamanan masyarakat disana, wajar saja jika pemerintah Myanmar melakukan tindakan tegas.

3. Terjadi Praktik Penyelundupan Ilegal

Selain Myanmar dan negara lain yang pernah jadi tempat pengungsian mereka, Indonesia sendiri juga dilaporkan ada kasus dugaan penyelundupan dan sindikat perdagangan orang.

Bukan hanya itu, dilaporkan juga ada beberapa masyarakat Rohingya yang pura-pura menjadi pengungsi di berbagai negara dan menetap disana untuk menjalankan aksi mereka.

Belum lagi informasi terakhir yang diberitakan juga oleh Teras Gorontalo bahwa ada beberapa orang Rohingya yang ditangkap saat pemeriksaan masuk Nusa Tenggara Timur mempunyai KTP milik Indonesia.

4. Sulit diatur dan sering buat masalah

Informasi lain yang juga sangat viral di media sosial kita yakni pengungsi Rohingya sering buat masalah di negara tempat rombongan mereka datang.

Yang paling banyak dibicarakan adalah ada beberapa pengungsi Rohingya yang protes terhadap makanan yang diberikan kepada mereka karena dirasa kurang.

Hal ini pun ramai dibicarakan pada media sosial kita, belum lagi ada isu pengungsi yang buang makanan tetapi diklarifikasi bahwa mereka bukan buang makanan melainkan suka dengan makanan pedas.

Tidak hanya itu, di beberapa negara lain tempat mereka mengungsi juga sering melakukan aksi kriminal dan melanggar aturan negara-negara tersebut hingga akhirnya mereka diusir.

5. Ditakutkan Menjadi Penjajah Baru

Ketakutan dari negara-negara yang pernah didatangi oleh rombongan pengungsi Rohingya adalah sejarah awal mereka datang ke Myanmar dan menjadi penjajah disana.

Kalau alasan etnis mereka dipersekusi mungkin saja saat ini mereka sudah aman, tetapi banyak negara yang masih mencurigai sejarah di Myanmar akan terulang.

Hal yang ditakutkan negara-negara adalah polanya yang sama dengan jaman perang dulu, belum lagi pada pembahasan sebelumnya sudah ada kelompok bersenjata dari etnis mereka.

Seperti contoh Malaysia, negara yang banyak menampung pengungsi Rohingya itu juga ketakutan karena mereka sudah mulai menunjukan siapa diri mereka sebenarnya.

Awal kecurigaan dan ketakutan pemerintah Malaysia adalah aksi demo dilakukan sejumlah oleh oknum yang berasal dari etnis Rohingya itu sendiri.

Itu tadi lima fakta tentang etnis Rohingya yang harus kita ketahui, tentunya apa yang menjadi masalah mereka bukanlah sebuah diskriminasi melainkan masalah penjajahan yang dialami Myanmar pada jaman perang. ***

 

 

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: Youtube Republika Mahasiswa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah