Lagu Untuk Za, Bocah Asal Boltim yang Jadi Korban Pembunuhan Berencana Tuai Kritikan

- 21 Januari 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi Musik
Ilustrasi Musik /Instagram @percetakankain/

TERAS GORONTALO -- Warganet di jejaring media sosial Facebook dikagetkan dengan kemunculan lagu untuk almarhumah Za bocah asal Boltim yang menjadi korban pembunuhan berencana.

Rupanya lagu untuk bocah asal Boltim itu memng sengaja diciptakan dengan maksud untuk mengenang almarhumah.

Namun sayangnya lagu untuk alma Za bocah asal Boltim itu mendapat kritikan dari warganet khususnya pihak keluarga.

Mendengar lirik lagu yang diciptakan untuk anaknya tersebut, ibunda almarhumah Za Egaa Simbala keberatan dan tidak menerima lagu yang sudah beredar di media sosial FB itu.

Lewat akun FB miliknya, ibunda bocah asal boltim yang menjadi korban pembunuhan berencana tersebut memberi tanggapan terhadap lagu yang sengaja diciptakan untu anaknya.

“kita sebgi Za pe orang tua mewakili keluarga minta tolong itu lgu yang ada bekeng for Za nda usa bagikan” tulis ibunda.

Rupanya lirik lagu yang digunakan adalah kronologis pembunuhan yang dilakukan kepada almh bocah asal Boltim ini.

Dalam unggahannya ibunda almh Za mengaku bahwa lirik dalam lagu tersebut terdengar sangat sadis.

Hal itu justru membuat pihak keluarga merasa sakit hati data mendengar lagu untuk almh Za yang sempat beredar.

Ibunda almh Za pun meminta agar membantu anak mereka dengan cara mendoakan.

“Torang masih dalam keadaan berduka, dan itu akang tetap menjadi bekas luka di hati sampe seumur hidup dalam keluarga pa torang” tutup ibunda dalam keterangan status yang dibagikan lewat akun media sosial Facebook.

Tidak hanya pihak keluarga, rupanya Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur juga meminta hal yang sama.

Melalui akun media sosial Facebook, Bupati Sam Sachrul Mamonto mengimbau kepada siapapun yang menciptakan lagu untuk almh Za bocah asal Boltim yang menjadi korban pembunuhan berencana itu agar segera dimusnahkan.

Bupati menyampaikan bahwa lagu tersebut mengandung unsur kekerasan atau sadis.

Bahkan liriknya Sam Sachrul Mamonto mengatakan bahwa lirik lagu tersebut tidak pantas dinyanyikan.

“Lagu ini bisa membangkitkan kesedihan mendalam, kekecewaan dan juga membangkitkan dendam bahkan kemurkaan” tulis Bupati Sam Sachrul Mamonto di akun Facebook miliknya.

Menurut Bupati, ada rambu-rambu yang harus digunakan seorang pengarang lagu saat menulis lagu.

Selain itu penulis juga harus mempertimbangkan penggunaan Bahasa.

Yang dimana Bahasa mengandung pornografi dan juga kekerasan tidak pantas dimuat kedalam lirik lagu.

Hingga artikel ini diturunkan, pencipta lagu untuk almh Za bocah asal Boltim yang menjadi korban pembunuhan berencana belum diketahui.

Adapun lagu untuk almh Za bocah asal Boltim tersebut telah tuai kritikan dan dihapus dari jejaring Facebook oleh pihak-pihak yang sempat membagikan.***

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah