EDAN! Ayah di Iran Tak Segan Bunuh Putra Kandungnya Umur 17 Tahun Karena Hal Ini..

- 1 Februari 2024, 17:13 WIB
EDAN! Ayah di Iran Tak Segan Bunuh Putra Kandungnya Umur 17 Tahun Karena Hal Ini..
EDAN! Ayah di Iran Tak Segan Bunuh Putra Kandungnya Umur 17 Tahun Karena Hal Ini.. /Radio Free Europe /

TERAS GORONTALO- Seorang ayah di Iran diduga telah membunuh anak kandungnya hanya karena merasa tertekan akibat perbuatan sang putra.

Sang ayah pun langsung ditahan oleh pihak berwajib karena diduga membunuh anak kandungnya yang sudh berusia 17 tahun.

Anak laki-laki malang tersebut dibunuh oleh ayahnya hanya karena dirinya mengubah penampilan.

Baca Juga: Pantas Dorry dan Brogy Datangi Luffy di Pulau Egghead pada One Piece 1106, Ternyata Shanks Telah...

Berdasarkan informasi dari kantor berita Rokna, sang ayah tidak bisa menerima penampilan putranya yang berubah menjadi feminim.

Setelah membunuh putra kandungnya, sang ayah pun langsung menyerahkan diri kepada Polisi dengan menyampaikan motif pembunuhan yang dilakukan.

Rupanya ayah dari anak yang berubah penampilan dari pria menjadi feminim ini merasa tertekan dengan lingkungan keluarga.

Tak hanya keluarga, sang ayah pun mengaku tertekan dengan teman-teman akibat ulah anak laki-lakinya telah berubah menjadi feminim.

Sebagaimana yang dilansir Teras Gorontlo dari situs berita Radio Free Europe pada 1 Februari 2024, sang ayah mengaku jika dirinya merasa malu karena semua orang mecemooh dirinya.

Di Iran, kekerasan terhadap kelompok minoritas seksual sudah sering terjadi.

Bahkan pelakunya paling banyak berasal dari anggota keluarga terdekat.

Pada tahun 2020, jajak pendapat yang diterbitkan oleh kelompok advokasi, setidaknya sebesar 62 persen anggota LGBT di Iran telah mengalami kekerasan.

Kekerasan yang dialami kaum LGBT di Iran ini rupanya paling banyak berasal dari pihak keluarga, mereka bahkan mengalami kekerasan fisik.

Hanya 30 persen dari kaum minoritas ini yang mengeluhkan kekerasan seksual yang mereka alami.

Peristiwa ini pun dilaporkan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB akibat penggunaan terapi konversi yang diterapkan pada kaum LGBT di Iran.

Dalam laporan ke Dewan HAM PBB, Javid Rahman selaku pelapor menyatakan keprihatinannya menganai praktek terapi kejut listrik dan juga suntikan hormone secara paksa kepada kaum LGBT di Iran.

Tak hanya itu, kaum minoritas ini juga diberi obat kuat secara paksa sebagai proses terapi pada kaum homoseksual, biseksual dan transgender di Iran.

Putra malang yang dibunuh oleh ayah kandungnya akibat bergabung dengan kelompok LGBT pun sempat dikirim ke Psikoterapi untuk dirawat.

Akan tetapi sang anak tak kunjung berubah dan orientasi seksnya semakin tidak jelas.

Sang ayah pun mengaku jika dirinya sudah tidak kuat tinggal serumah dengan putranya yang telah berubah menjadi feminim dan bergabung dalam kelompok LGBT hingga pada akhirnya sang ayah membunuh anak remajanya itu yang sudh berusia 17 tahun.***

 

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah