Mengenal Ragam Wastra Khas Bali, Salah Satunya Pernah Tampil di Panggung Internasional

5 September 2021, 21:36 WIB
Ragam wastra khas Bali /Tangkap layar Instagram @kemenparekraf.ri/

TERAS GORONTALO – Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dikenal memiliki pesona alam yang luar biasa di Indonesia.

Tak heran, Bali menjadi salah satu daerah yang banyak dikunjungi wisatawan di dalam mapun luar negeri.

Namun, selain memiliki pesona alam yang luar biasa, Bali juga memiliki budaya yang tak kalah indahnya.

Hal ini sebagaimana dikutip TerasGorontalo dari lama resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaui akun Instagram resmi @kemenparekraf.ri.

Baca Juga: Begini Cara Sindikat Pemalsu Sertifikat Vaksin Covid-19 Daftarkan ke Aplikasi PeduliLindungi

“Bali tidak hanya indah alamnya saja, Sob! Namun kekayaan budaya dari Bali nggak kalah indahnya!,” tulis akun resmi itu, Minggu 5 September 2021.

“Salah satunya melalui wujud wastra dari Bali yang dapat #SobatParekraf temukan! Keindahan wastra dari Bali ini pun sudah terkenal hingga mancanegara, lho! Bahkan, salah satunya sudah pernah tampil di panggung peragaan busana desainer internasional seperti kain Endek yang menjadi koleksi Spring/Summer 2021 rumah mode @dior,” cuitnya.

“Dari beberapa wastra Bali di atas, mana yang sudah kamu koleksi, Sob?,” tulisnya.

Baca Juga: Parah! Wanita ini Tinggal Serumah dengan Suami dan Pacarnya, Netizen: Hubungan Macam Apa Itu?

Berikut ini ragam wastra khas Bali:

1. Kain Gringsing
Kain yang berasal dari Desa Tenganan, Karangasem, Bali yang dipercaya sebagai ‘penolak bala’. Gringsing sendiri memiliki makna ‘gring’ berarti sakit, ‘sing’ berarti tidak, sheingga artinya tidak sakit.

Proses pembuatannya dikenal lama, membutuhkan sekitar 2-5 tahun, karena dibuat secara manual menggunakan tangan.

2. Kain Endek
Motif dari kain endek ini sangat beragam. Meski kain Endek banyak diminati di pasaran, tetapi ada beberapa motif yang dianggap sacral dan tidak digunakan secara sembarangan.

Baca Juga: Hiu Berjenis Mulut Besar Ditemukan Dalam Kondisi Mati di Pantai Desa Waiwuring

3. Kain Cepuk
Kain ini digunakan saat persembahyangan dan upcara keagamaan yang dililitkan di sekitar pinggang (tapih) sebagai penutup tubuh bagian bawah.

4. Kain Poleng
Memiliki motif kotak-kotak layaknya papan catur. Kain ini dianggap sebagai ‘penolak bala’ dan juga ‘pembawa keberuntungan’.

Kain Poleng sendiri hitam-putih (rwa bhineda), putih-abu-hitam (shudamla), dan putih-hitam-merah (tridatu).

5. Kain Rangrang
Memiliki pola zig-zag dengan perpaduan warna mencolok menjadikannya kain ini unik. Berasal dari warisan adat serta tradisi di Seraya Karangasem dan Nusa Penida.

Baca Juga: Tipe-tipe Zodiak Kalau Lagi Jatuh Cinta, Ada yang Agresif Lho!

Motif ini memiliki nilai filosofis kehidupan terhadap alam, karmapala, dan tri dharma penguasa jagat.

6. Kain Prada

Pada kain ini memiliki motif yang khas dengan warna keemasan. Biasa digunakan sebagai busana pemotongan gigi, persembahyangan, pernikahan, atau kostum tari.

***

 

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Instagram @kemenparekraf.ri

Tags

Terkini

Terpopuler