Cerpen: Hana si Teratai di Tengah Lumpur

- 15 Juni 2022, 05:00 WIB
Cerpen: Hana si Teratai di Tengah Lumpur.
Cerpen: Hana si Teratai di Tengah Lumpur. /Pixabay/Rudy and Peter Skitterians

Baca Juga: Desa di Pulau Jawa ini Pantang Jual Nasi! Alasannya Inspiratif Banget Lho

Sebab jajan yang diberikan orang tuanya tidak banyak, sedangkan jarak sekolah dan rumah yang jauh mengharuskannya untuk gonta ganti angkot.

Tidak hanya itu, meski ia harus pula berjibaku dengan kesibukan orang tuanya lantas tidak menjadikannya lalai dengan urusan sekolah. Hana kecil cukup cerdas. Selalu rangking di kelasnya serta aktif dalam ekskul pramuka dan bulu tangkis.

Selain itu Ayahanda yang selaku Imam Masjid di kampung, membuat ia tumbuh dengan pemahaman agama yang baik. Mudah bergaul dan begitu aktif dalam aktivitas sosial maupun keagamaan.

Hana tumbuh dewasa. Kian hari tekadnya untuk memutuskan garis kemiskinan dalam keluarganya makin kuat. Ia terus berikhtiar untuk memperbaiki intelektualnya dan mengetuk pintu-pintu rezeki.

Baca Juga: 20 Kata-Kata Bijak Ali bin Abi Thalib yang Cocok Jadi Inspirasi dan Motivasi Kehidupan

Melanjutkan kuliah pada salah satu kampus yang ada di Manado. Ia masih gadis yang pintar. Menjelang semester tiga ia mendapat beasiswa hingga akhir studi S1 nya.

Satu minggu setelah ujian skripsi, Hana melamar pekerjaan di salah satu sekolah kejuruan di Manado. Peribahasa sambil menyelam minum air. Sembari menjadi tenaga honorer ia melanjutkan studi S2 nya.

Pepatah Arab mengatakan “man Jadda wa jada” yang berarti siapa yang berungguh-sungguh ia akan berhasil. Ini pula begitu nampak padanya.

Selang tiga tahun kelulusanya dari studi S1, setelah beberapa kali mengalami kegagalan, akhirnya dia mampu mencapai nilai ambang batas dalam tes CPNS di sebuah intansi pusat.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x