Hal ini tentu diraihnya bukan tanpa perjuangan keras dan doa-doa yang terus melangit. Di usianya yang masih 25 tahun ia benar-benar sudah mampu memutuskan jerat kemiskinan keluarganya.
Membeli rumah serta memberangkatkan Ayahanda untuk ibadah umroh telah ia tunaikan. Ia juga telah menuntaskan studi S2 nya.
Prinsip bahwa hidup adalah perjuangan dan proses hidup yang tiada henti membuatnya tidak lekas menyerah. Setiap tahun ia selalu membuat list target pencapaian. Meletakkannya pada dinding kamar agar setiap harinya teringat bahwa ia tidak boleh berhenti.
Demikian cerita pendek (Cerpen) yang penuh inspiratif dari Hana (nama samaran).***