"Ada teman saya, dia hanya sendiri. Jadi, sambil nonton saya tidur di rumah dia," ujarnya sembari menunjuk arah rumah tersebut.
Dirinya menceritakan, wanita paruh baya ini tidak bisa beristirahat di tempat jualannya. Karena, ketika air laut naik akan masuk ke warungnya.
"Kalau air naik sampai ke lutut kaki saya," katanya.
Dia mengaku, selama tinggal di desa tersebut, jarang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Menurutnya, hanya pada 2022 lalu, dia hanya mendapatkan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) yang diterima sekira Rp200 ribu setiap bulan, selama 3 bulan.
"Tahun lalu, saya dapat bantuan PKH," katanya.
Dirinya pun hanya bisa pasrah dan tidak mau mengemis ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan.
"Malu saya menutut terus," ***