Network
TERAS GORONTALO - Dalam sejarah di Sulawesi Utara khususnya di tanah Mongondow atau tanah Totabuan, Bogani adalah sosok yang paling legendaris.
Bogani ini sangat dihargai masyarakat dimasa Kerajaan Mongondow masih ada. Yang merupakan pemimpin, pejuang yang disegani pada zaman dahulu.
Dikatakan dalam akun TikTok Dirrel 'D' Lukye, sejarah Bogani ditampilkan untuk memperkenalkan kembali kepada pemuda di tahan Mongondow yang telah kehilangan pemahaman tentang tokoh Bolmong ini.
Baca Juga: Berdekatan Dengan Kuburan Bogani, Warga Desa Bolaang Rawat Kuburan China Berusia Ratusan Tahun
Bogani adalah gelar yang diberikan kepada pemimpin perkumpulan masyarakat dimasa Kerajaan Mongondow ketika masyarakat dikala itu hidup berkelompok.
Untuk menjadi seorang Bogani pada masa Kerajaan Mongondow, harus memiliki kriteria khusus sebagai pemimpin.
Yaitu Mokodotol (patriotik), Mokorakup (pengayom), Mokodia (amanah), Mokoanga (simpatik) .
Baca Juga: Situs Bersejarah Suku Mongondow Terancam Hilang
Seorang Bogani dihormati rakyatnya karena kebijaksanaannya, kepandaian dan kharismatiknya dihadapan masyarakat.
Prinsip utama seorang Bogani, siap berkorban demi rakyatnya, bahkan harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Beberapa yang terkenal pada zaman dahulu diantaranya, Paloko, Kibagat, Inde Indou, Inde Dikit, Dugian, Dondo, Panomboyan, Pongayou, Lingkit dan Mogedak.
Baca Juga: Asal Usul Marga Suku Mongondow Menurut Sejarah
Sejarahnya, Bogani memiliki tubuh yang kekar dan ahli beladiri serta pemilik karakter pemimpin yang kuat.
Dan pada abad ke-13 berkumpullah para Bogani dari sejumlah daerah saat itu dan membentuk kerajaan Bolaang.
Yang berasal dari kata Bolangon yang artinya adalah laut. Menggambarkan bahwa kerajaan ini merupakan kerajaan maritim di Sulawesi.
Baca Juga: Berikut Olahan Daun Gedi Makanan Sulawesi Utara Khususnya Bolaang Mongondow
Dari akun tersebut, raja pertama Kerajaan Bolaang adalah Mokodoludud.
Pada abad 18 terjadi konflik dengan kolonial Belanda, nama kerajaan Bolaang menjadi Bolaang Mongondow yang bertujuan untuk meningkatkan semangat perjuangan.
Dengan resmilah menjadi Kerajaan Bolaang Mongondow.
Baca Juga: Ribuan Ton Emas Kerajaan Mongondow Bangun Eropa
Sejumlah raja silih berganti kepemimpinan di kerajaan tersebut hingga 1950.
Dan ketika sistem kerajaan resmi berakhir, pada 01 Juli 1950, Raja Manopo akhirnya menyatakan turun tahta dan bergabung dengan Indonesia.
Selanjutnya, Bolaang Mongondow menjadi sebuah kabupaten dibawah pemerintahan Sulawesi Utara (Sulut) .
Baca Juga: Cantik Bak AKP Rita Yuliana, Ini Sosok Kartini Manoppo, Wanita Mongondow Buat Soekarno Jatuh Hati
Diera saat ini, sejarah Bogani dapat dilihat melalui patung Bogani yang terletak di Kotamobagu.
Patung Bogani tersebut menggambarkan sosok Bogani Paloko yang memimpin wilayah kelompok di Kotobangon hingga puncak Ilongkow.
Demikian informasi tentang sejarah Kisah Legendaris Bogani di tanah Bolmong***
