BPOM Temukan Formalin pada Takjil di Tulungagung, Bahaya yang Mengancam Kesehatan

- 27 Maret 2024, 14:00 WIB
BPOM Temukan Formalin pada Takjil di Tulungagung, Bahaya yang Mengancam Kesehatan
BPOM Temukan Formalin pada Takjil di Tulungagung, Bahaya yang Mengancam Kesehatan /Ilustrasi/Freepik/

TERAS GORONTALO - Temuan ini sangat mengkhawatirkan karena takjil merupakan makanan yang dikonsumsi secara luas selama bulan Ramadan sebagai menu berbuka puasa. Banyak masyarakat yang mengandalkan takjil sebagai sumber energi dan nutrisi setelah seharian berpuasa. Oleh karena itu, adanya zat berbahaya dalam takjil dapat berdampak serius pada kesehatan konsumen.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini mengumumkan hasil temuan yang mengkhawatirkan. Saat menguji sejumlah sampel makanan dan minuman takjil yang diperjualbelikan di sekitar Kota Tulungagung, Jawa Timur pada Selasa 26 Maret 2024, BPOM menemukan adanya zat berbahaya jenis formalin dan Rhodamin B.

Baca Juga: Resep Bubur Manado: Makanan Lezat yang Pas untuk Berbuka Puasa

Temuan ini menunjukkan adanya ancaman serius terhadap kesehatan konsumen yang memilih untuk mengonsumsi takjil tersebut.

Dalam pengujian yang dilakukan, BPOM mengambil total 20 sampel makanan dari empat pedagang takjil di sekitar Kelurahan Kepatihan, Kota Tulungagung. Sampel-sampel ini dipilih secara acak untuk memastikan representatifitas hasil uji. Hasilnya, setelah menggunakan metode tes cepat, tiga sampel dinyatakan positif mengandung zat berbahaya.

Dua kemasan kerupuk yang diuji terbukti mengandung Rhodamin B, zat yang sering digunakan sebagai pewarna tekstil tetapi tidak diperbolehkan dalam makanan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada saluran pencernaan.

Sementara itu, satu sampel sate bekicot atau sate 02 mengandung formalin, zat yang dikenal sebagai pengawet yang berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan organ dalam jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

"Sidak takjil ini sebagai perlindungan terhadap konsumen. Tujuannya untuk edukasi masyarakat. Jangan sampai konsumen mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya," kata Apoteker Senior Dinkes Tulungagung, Renta Nantasari, yang dikonfirmasi usai kegiatan.

BPOM telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk menangani masalah ini. Mereka telah melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pedagang takjil di sekitar Tulungagung dan sekitarnya.

Halaman:

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x