Seperti Apa Pemeriksaan Antemortem dan Postmortem yang Dilakukan Pada Hewan Kurban saat Idul Adha, Pentingkah?

- 10 Juli 2022, 19:00 WIB
Sultan, sapi kurban milik Jokowi.
Sultan, sapi kurban milik Jokowi. /Tangkapan layar Antara/

Hal ini untuk mencegah beredarnya bagian/jaringan abnormal yang berasal dari pemotongan hewan kurban yang sakit.

Adapun hewan kurban yang sehat, nafasnya pasti teratur saat berjalan dan keempat kakinya semua berfungsi dengan baik.

Cara buang kotoran hewan kurban yang sehat dan juga kencingnya tentu juga lancar tanpa menunjukkan gejala kesakitan.

Sedangkan hewan kurban yang tidak sehat tanda-tandanya adalah berjalan terpincang-pincang, terlihat loyo, atau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali.

pemeriksaan fisik hewan dilakukan terhadap suhu tubuh atau temperatur dengan menggunakan termometer badan atau digital atau air raksa.

Suhu tubuh normal hewan kurban sapi, berkisar antara 38,5°C – 39,2°C.

Bola mata hewan kurban terlihat bersih, bening, dan juga cerah. Kelopak mata bagian dalam (conjunctiva) nampak berwarna kemerahan (pink) dan tidak ada luka.

Sementara itu, kelainan yang biasa dijumpai pada mata yaitu adanya kotoran berlebih sehingga mata tertutup, kelopak mata bengkak, warna merah, kekuningan (icterus) atau cenderung putih (pucat).

Sedangkan mulut dan bibir, bagian luar bersih, mulus, dan agak lembab bibir dengan baik.

Ternyata pemeriksaan antemortem dan juga pemeriksaan Postmortem pada hewan ternak sangat penting karena hal itu bisa menjamin apakah hewan kurban Idul Adha tersebut layak dikonsumsi atau tidak.***

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x