TERAS GORONTALO - Hanya beda empat bulan dengan Kematian Tangmo Nida, publik Asia kembali dikejutkan tewasnya artis Jepang bernama Rina Arona.
Jika Tangmo Nida tewas dengan luka dibagian tubuh dan kaki di sungai Chao Phraya, Rina Arona terikat di sebuah pohon di dalam hutan Hitachiota, Prefektur, dengan tubuh membusuk.
Tangmo Nida ditemukan pada 26 Februari oleh tim sar, sementara Rina Arona tim kepolisian Jepang yang menyelidiki hilangnya bintang film biru pada 30 Juni 2022.
Meski sama-sama tewas mengenaskan, fakta kematian yang menimpah Tangmo Nida dan Rina Arona berbeda. Berikut fakta-faktanya dilansir dari Kapook.com dan Japan Times.
Baca Juga: Inilah Kejanggalan Kematian Rina Arano, Artis Film Dewasa Asal Jepang
Fakta Kematian Tangmo Nida
1. Naik speedboat bersama teman-temannya
Tangmo Nisa bersama kelima orang temannya termasuk managernya menumpangi sebuah speedboat pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu untuk melakukan perjalanan dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII.
Namun, ia sempat dinyatakan menghilang selama dua hari hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di Sungai Chao Pharya pada 26 Februari 2022.
2. Terjatuh dari speedboat karena duduk dibelakang
Berdasarkan penuturan temannya, Tangmo Nida duduk dibelakang untuk buang air kecil karena toilet di kapal sedang rusak.
Sayangnya, ia malah terpeleset dan jatuh. Di malam yang gelap itu, manajer mengaku melihatnya terjatuh kemudian meminta bantuan dari penyelamat setelah tiba di tujuan.
Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Respon Beragam dari Masyarakat, Bikin Ribet dan Pusing Kata Sopir Angkot
Ia juga mengatakan jika Tangmo Nida tidak mengenakan jaket pelampung lantaran ingin di foto di tas kapal.
3. Jenazah ditemukan kakaknya
Kejadian nahas itu membuat semua pihak bergerak cepat mencari keberadaan Tangmo Nida. Bahkan keluarga pun turut mengerahkan tim penyelamat agar artis Thailand itu bisa segera ditemukan.
Usai dilakukan pencarian selama 38 jam, Tangmo Nida akhirnya ditemukan oleh kakaknya sekitar satu kilometer dari tempat dia jatuh dekat Jembatan Rama VII.
4. Jenazah ditemukan dengan banyak luka di tubuhnya
Dari foto jenazah Tangmo Nida yang tersebar di media sosial, ditemukan luka sayatan yang cukup dalam di bagian kaki kirinya.
Baca Juga: Buntut Kasus Hukum dengan Haji Faisal, Tiara Marleen Jadi Tersangka hingga Ditalak Suami
5. Kecurigaan Ibu Tangmo Nida
Ibu Tangmo Nida merasa banyak kejanggalan dan merasa tidak masuk akal jika Tangmo Nida terjatuh dari speedboat karena terpeleset.
Ia merasa curiga kepada kelima teman putrinya jika mereka tak mengetahui bahwa Tangmo Nida terjatuh sampai menghilang selama dua hari.
Ia juga curiga terhadap anaknya dan teman-temannya yang dianggap sedang bertengkar.
Hal itu ia rasakan saat melihat foto Tangmo Nida yang terlihat tidak bahagia dan tak tersenyum saat duduk sendirian di belakang perahu.
Baca Juga: Manfaat Ilmu untuk Dunia dan Akhirat, Begini Penjelasan Habib Rifky Alidrus
6. Masih terus dilakukan penyelidikan
Kematian Tangmo Nida masih dalam penyelidikan polisi guna mengetahui apa penyebab sebenarnya.
Dari hasil penyelidikan polisi baru menemukan bukti bahwa oengemudi speedboat tersebut tidak memiliki SIM yang sah.
Selain itu, speedboat yang ditumpangi Tangmo Nida merupakan speedboat ilegal.
Fakta Kematian Rina Arano
8 Juni 2022, Polisi Melakukan Pencarian
Polisi mulai melakukan pencarian terhadap Arano, mereka menemukan rekaman video dari CCTV yang terpasang di stasiun kereta api di Prefektur Ibaraki.
Rekaman CCTV itu memperlihatkan Arano bersama seorang pria. Dia masuk ke dalam mobil Hiroyuki Sampei yang berusia 33 tahun.
14 Juni, Polisi Temukan Jasad Arano
Petugas menggeledah hutan di dekat vila dan menemukan mayat Arano yang membusuk di dekat tebing hanya beberapa meter dari pinggir jalan.
Mayat tersebut sulit dikenali karena sudah membusuk, tapi polisi berhasil mengidentifikasi Arano setelah merilis deskripsi korban.
14 Juni, Polisi Menahan Sampei
Polisi sempat mencurigai Sampei menculik dan menahan Arano secara ilegal di vila.
"Pria yang bersamanya sudah diinterogasi," kata polisi Jepang.
Namun Sampei membantah tuduhan itu dan mengklaim bahwa dia membawa Arano ke vila dan kemudian menurunkannya di toko terdekat.
Polisi juga menggeledah basement vila dan menemukan barang-barang yang menunjukkan bahwa seseorang tinggal di sana.
Dari tempat itu, polisi menemukan ponsel Sampei yang diduga menyimpan gambar Arano, dan disita sebagai barang bukti.
Sampei mengklaim bahwa foto-foto itu diambil dengan persetujuan Arano dan dia tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah mereka meninggalkan rumah.
21 Juni, Polisi Rilis Hasil Pemeriksaan
Sedangkan hasil pemeriksaan post-mortem yang dirilis pada 21 Juni 2022 menunjukkan bahwa Arano mengalami patah tulang di leher yang menopang lidah.
Dia tidak mengalami cedera lain dan sementara penyebab kematiannya tetap tidak meyakinkan, polisi mengklaim bahwa ada kemungkinan dia bisa dicekik.
"Kami masih mencari tahu penyebab kematiannya,” jelas polisi.***