Armada Belanda pun harus menerima kenyataan getir dimana harus dikalahkan dan kehilangan banyak pasukan oleh kekuatan pasukan janda.
Berita kekalahan Armada pasukan Belanda ini pun tersebar sampai ke Eropa dan mempermalukan kerajaan Belanda.
Dalam literasi Universitas Oxford, seorang delegasi Inggris yang pernah diutus ke Aceh merasa sangat kagum dengan cara Malahayati berdiplomasi.
Malahayati memiliki peranan yang sangat penting serta legenda masyarakat Aceh dalam menghantarkan Kesultanan Aceh menuju puncak keemasannya.
Tercatat dalam buku "Peace In Aceh" dari Demien Kingsbury, Malahayati menjadi Laksamana Pertama di dunia, panglima Armada Inong Balee, komandan protokol istana badan rahasia Kesultanan, serta seorang diplomat.
Malahayati pun wafat setelah gugur melawan Portugis di perairan selat Malaka pada tahun 1606.***