Jangan Ucapkan 4 Kalimat Ini pada Orang yang Belum Memiliki Anak

13 Oktober 2023, 10:10 WIB
Anak adalah Sumber Kebahagian, Namun Jangan Ucapkan 4 Kalimat Ini pada Orang yang Belum Memiliki Anak! /

TERAS GORONTALO - Anak adalah sumber sukacita dari orang tua dan keluarganya, karena kehadirannya menambah semarak keceriaan kehidupan rumah tangga.

Meski begitu, kehadiran sosok anak bisa menjadi topik pembicaraan yang sangat sensitif.

Apalagi, jika pertanyaan atau ucapan terkait hal tersebut terlontar kepada pasangan yang belum memiliki anak.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Mengatasi Kesulitan Bangun Pagi

Dikutip dari Think & Thank, kalimat yang dimaksudkan sebagai basa-basi belaka bisa jadi tidak sensitif atau minim empati yang malah melukai perasaan orang lain.

Belum lagi stigma egois dan aneh pada orang yang memang memutuskan childfree atau tidak ingin punya anak.

Padahal, mungkin saja ketiadaan anak dipicu oleh berbagai kondisi pribadi yang tidak ideal, seperti faktor usia, keuangan, atau kesehatan.

Untuk menghindari situasi tersebut, berikut adalah berbagai kalimat yang sebaiknya dihindari pada orang yang belum punya anak.

"Kenapa kamu belum punya anak?"

Kalimat ini tergolong invasif dan pribadi, yang sayangnya sering dilontarkan laki-laki ataupun perempuan.

Setiap pasangan memiliki kondisi berbeda dalam menjalai hidup berumah tangga.

Beraneka masalah, kesibukan, kondisi kesehatan dan begitu banyak faktor lainnya yang menyebabkan beberapa pasangan belum dikaruniai seorang anak.

Sebaiknya jangan bertanya kecuali mereka memang terang-terangan membahasnya secara sukarela.

Sering kali, pertanyaan tersebut datang dari orang yang tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan untuk tidak memiliki anak.

"Kamu tidak akan pernah tahu cinta atau kebahagiaan sejati jika tidak punya anak"

Kemampuan dan kapasitas untuk mencintai dipengaruhi oleh banyak faktor dan bentuknya bisa bermacam-macam.

Membesarkan anak bisa menjadi sumber cinta mendalam, tetapi bukan satu-satunya yang terpenting dalam hidup seseorang.

Kita bisa mengalami cinta seperti itu pula dengan pasangan, orangtua, saudara, kerabat, atau hewan peliharaan.

"Siapa yang akan merawatmu di hari tua?"

Pertanyaan ini termasuk yang paling sering diajukan kepada orang yang tidak punya anak.

"Kenyataannya adalah bahwa sebagian besar anak-anak yang sudah dewasa tidak merawat orangtua mereka yang sudah lanjut usia," terang Amy Blackstone, seorang profesor sosiologi Universitas Maine.

Survei Pew Research di tahun 2015 membuktikan, hanya 14 persen orang dewasa di AS yang merawat orangtuanya dengan internsif, seperti seharusnya dibutuhkan di masa senja.

"Ini sedikit bersifat kultural, tapi ini merupakan distorsi budaya – dan juga mampu, karena merendahkan anak yang mungkin cacat atau tidak mampu menghidupi siapa pun,” kata Helen Hsu, seorang psikolog klinis dan dosen di Universitas Stanford.

Keinginan memiliki anak agar ada yang merawat di masa tua, menurut dia, adalah hal yang mengerikan, mementingkan diri sendiri, dan eksploitatif.

"Kamu bisa adopsi anak"

Kalimat ini sangat lancang karena melanggar batasan pribadi seseorang.

Saran mengadopsi bisa mengabaikan kesedihan seseorang karena tidak bisa memiliki anak kandung.

Selain itu, proses adopsi adalah hal yang rumit dan tidak mudah dilakukan semua orang.

"Bagi banyak anak yang diadopsi, ini adalah situasi yang sangat menyakitkan dan terkadang traumatis,” kata Hsu.

“Selain itu, adopsi adalah proses yang penuh tantangan dan banyak orang tidak mampu membiayainya secara emosional ataupun finansial.” ***

Baca Juga: Cek Yuk! 5 Kebiasaan yang Dapat Membuat Kita Menjadi Pelupa yang Tak Banyak Orang Tahu

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler