Profil Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang Terlama yang Meninggal Ditembak

8 Juli 2022, 22:45 WIB
Profil Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang Terlama yang Meninggal Ditembak. /Twitter @Heraamadesu dan Instagram yusrilihzamhd/

TERAS GORONTALO – Dunia internasional dikejutkan dengan kabar meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe (67).

Dilansir dari nhk.or.jp, Shinzo Abe sebelumnya sempat tertembak saat sedang berkampanye di Prefektur Nara, Jepang Barat, hari ini, Jumat, 8 Juli 2022, pukul 11.30 waktu setempat.

Saat itu, Shinzo Abe tengah melakukan kampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi atau Dewan Negara.

Akibat penembakan ini, Shinzo Abe mengalami luka di bagian dada dan tenggorokannya, serta detak jantungnya sempat terhenti.

Baca Juga: Shinzo Abe Dikonfirmasi Meninggal Dunia Setelah Resusitasi Diberikan Usai Penenembakan

Shinzo Abe kemudian dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah kejadian, dan sempat berjuang melawan masa kritisnya.

Namun sayangnya, meski telah menerima perawatan, nyawa Shinzo Abe tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Pelaku penembakan diketahui bernama Tetsuya Yamagami (41), yang merupakan seorang mantan Marinir Angkatan Laut dan Pasukan Bela Diri Jepang hingga 2005.

Diketahui, Tetsuya Yamagami menggunakan senjata rakitannya sendiri untuk menembak Shinzo Abe.

Baca Juga: Video Rekaman Detik-detik Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Ditembak Tersebar Luas di Medsos

Diduga, motif Tetsuya Yamagami melakukan penembakan ini adalah karena perasaan kecewa yang dimilikinya terhadap Shinzo Abe selama menjabat sebagai PM Jepang.

Lantas siapakah Shinzo Abe ini dan seperti apa perjalanan karirnya dalam pemerintahan Jepang? Berikut profil mantan Perdana Menteri Jepang itu.

Shinzo Abe dilahirkan di Tokyo, 21 September 1954, dalam sebuah keluarga terhormat, yang telah memiliki sejarah panjang dalam dunia politik Jepang Modern.

Ayahnya yang bernama Shintaro Abe adalah seorang mantan Menteri Luar Negeri di Jepang dan juga politis ulung dari Partai Demokrasi Liberal, begitu juga dengan sang ibu, Yoko Kishi, yang juga berprofesi sebagai politisi.

Baca Juga: Yamaha Aerox Punya Pesaing Berat Nih, Honda Airblade Maxi Namanya, Fitur dan Desainnya 11-12 Loh!

Paman buyutnya, yang bernama Eisaku Sato, merupakan seorang Perdana Menteri pada periode tahun 1964 hingga 1972.

Sama halnya dengan kakek Shinzo Abe, yaitu Nobusuke Kishi, yang juga merupakan Perdana Menteri pada periode tahun 1957 hingga 1960.

Shinzo Abe mewarisi bakat politik dari sang kakek, dan kemudian bergabung dengan Partai Demokrasi Liberal (LDP) pada 1979.

Di tahun 1982, Shinzo Abe menduduki kursi Sekretaris Departeman Luar Negeri Jepang, setelah mendapatkan kepercayaan dari ayahnya, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jepang.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini, Bisa Meluaskan Rezeki, Terhindar dari Siksa, Mendapat Ampunan Allah Kata Habib Rifky Alaydrus

Setelah kematian ayahnya, Shinzo Abe kemudian terjun ke dalam dunia politik elektoral di tahun 1993, hingga akhirnya terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan atau dikenal dengan sebutan Diet.

Popularitas Shinzo Abe naik setelah menyampaikan pidato yang menegaskan sikapnya terkait dengan aksi penculikan 13 orang warga negara Jepang oleh pihak Korea Utara.

Tepat pada usia 52 tahun, yaitu pada tahun 2006, Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang termuda yang pernah menjabat.

Namun setelah setahun masa jabatannya berlalu, tepatnya pada tahun 2007, Shinzo Abe mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri, karena penyakit radang usus yang dideritanya.

Baca Juga: Sterling Datang, Hakim Ziyech Siap Tinggalkan Chelsea Menuju AC Milan

Di tahun 2012, Shinzo Abe kembali memegang kekuasaan dengan cara yang menakjubkan.

Bahkan, untuk pertama kalinya, Shinzo Abe berhasil mengalahkan saingannya, Shigeru Ishiba di bulan September, dalam perebutan kursi kepemimpinan di LDP, lalu membawanya hingga menjadi mayoritas, pada akhir tahun 2012.

Pria yang memiliki motto “politik menuntut hasil” ini, sukses menaikkan perekonomian dan bisnis Jepang.

Kebijakannya yang dikenal dengan nama Abenomics, menunjukkan hasil yang baik, saat program stimulus moneter agresif Bank of Japan, berhasil menekan Yen, terhadap mata uang utama lainnya, serta berhasil menaikkan pendapatan perusahaan dan harga saham.

Shinzo Abe juga merupakan aktor utama dalam strategi Indo-Pasifik-AS yang diwujudkan dalam aliansi keamanan bernama Quad, bersama Australia dan India.

Shinzo Abe mengundurkan diri pada tahun 2020, akibat sakit yang dideritanya, dan menjadi Perdana Menteri terlama dalam era Jepang Modern.

Tahun-tahun setelah meninggalkan jabatannya, Shinzo Abe masih tetap menjadi seorang kritikus yang sangat vokal terhadap tindakan agresi Beijing di kawasan Indo-Pasifik.

Bahkan pada tahun 2022 ini, Shinzo Abe sempat mendesak Amerika Serikat untuk segera meninggakan kebijakan ambiguitas strategisnya terhadap Taiwan.

Shinzo Abe meminta Amerika Serikat untuk berkomitmen dalam mempertahankan pulau-pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri, jika seandainya suatu saat diserang oleh China.

Sebagai informasi tambahan, Shinzo Abe merupakan lulusan dari Seikei University Miasashino, Tokyo, Jepang ; University of Southern California’s School of Public Policy, Los Angeles, USA ; dan University of Sacramento, California, USA.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: nhk.or.jp

Tags

Terkini

Terpopuler